Rubble, Kucing Tertua di Dunia, Mati di Usia 31 Tahun

LONDON, KOMPAS.com - Rubble, kucing yang dianggap sebagai kucing tertua di dunia dari Exeter, Inggris, mati pada usia 31 tahun.

Sang pemilik, Michele Heritage (52), mendapatkan Rubble sebagai hadiah ulang tahunnya ke-20. Jika merujuk pada usia manusia, umur Rubble sekitar 150 tahun.

"Rubble awalnya milik teman saya. Waktu itu saya sendiri dan kesepian. Jadi waktu dia masih kecil, saya bawa dia pulang dan merawatnya," ujar Heritage sebagaimana dilansir dari New York Post, Jumat (3/7/2020). 

"Dia adalah sahbat yang luar biasa yang pernah saya miliki dan sebuah hal yang menggembirakan dapat hidup dengannya dalam waktu yang lama," sambung Heritage.

Heritage menambahkan Rubble dapat berumur sangat panjang karena kucing jantan tersebut kepedulian dan perhatian ekstra.

"Saya selalu memperlakukannya seperti anak saya sendiri," sambung Heritage.

Heritage sendiri mengaku tidak memiliki anak dan kucingnya yang terakhir mati ketika dia berusia 25 tahun.

"Jika Anda peduli terhadap sesuatu, tak peduli apa pun itu, (barang atau apa pun yang anda pedulikan itu) akan bertahan lama," kata Heritage.

Sebelum meninggal, kondisi kesehatan Rubble menurun drastis. Dia berhenti makan dan hanya minum air.

"Dia memiliki suatu kebiasaan. Dia menyukai makanannya dan memiliki tempat favorit. Jadi ketika kebiasaanya berubah, kami tahu hal itu akan terjadi," tutur Heritage.

Si kucing tua ini, suatu hari, akhirnya meninggalkan rumah dan tidak pernah kembali.

Setelah lama tidak pulang, Heritage yakin Rubble telah mati. Hal yang biasa dilakukan kucing-kucing pada umumnya yakni meninggalkan pemiliknya sebelum mati.

Dilansir dari Bored Panda, rekor kucing tertua sebelumnya dipegang oleh Creme Puff.

Kucing ini lahir pada 3 Agustus 1967 dan mati pada 6 Agustus 2005. Jadi kucing ini telah hidup selama 38 tahun.