Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kim Jong Un Pimpin Rapat Peningkatan "Pencegahan Perang Nuklir"

Dalam kabar yang dirilis KCNA itu, tidak dijelaskan seperti apa bentuk dari pencegahan konflik senjata pemusnah massal itu.

Hanya disebutkan "penanganan krusial" telah diambil dalam rapat, demi meningkatkan "kemampuan menembak artileri Tentara Rakyat Korea".

"Yang ditetapkan dalam pertemuan itu adalah kebijakan baru untuk lebih meningkatkan pencegahan perang nuklir," tulis KCNA.

Diskusi di Komite Militer Pusat itu juga menekankan pentingnya menempatkan satuan strategis untuk selalu berada dalam status siaga.

Dilansir AFP Sabtu (23/5/2020), langkah itu sejalan dengan pembangunan dan pengembangan angkatan bersenjata di Korea Utara.

Diberitakan Yonhap, pertemuan yang tidak dideskripsikan kapan digelar itu menjadi penampilan perdana Kim Jong Un setelah absen hampir tiga pekan.

Dia tidak muncul ke hadapan warganya sejak meresmikan pabrik pupuk pada awal Mei, di mana sebelumnya Kim juga sempat menghilang.

Pada April, rumor mengenai kondisi Kim berembus kencang setelahq dia absen pada Hari Matahari, hari kelahiran mendiang kakeknya Kim Il Sung, pada 15 April.

Tidak hadir dalam acara yang bisa dikatakan sangat penting dalam kalender Korut itu, sejumlah kalangan mulai mempertanyakan kesehatannya.

Adapun diskusi itu terjadi setelah di AS, The Washington Post memberitakan pemerintahan Presiden Donald Trump mendiskusikan uji coba nuklir pertama sejak 1992.

Analis menyatakan jika kabar ini benar, maka bakal memicu "perlombaan senjata nuklir yang belum pernah terjadi sebelumnya".

Mengutip tiga sumber, dengan dua di antaranya berstatus mantan, menerangkan bahwa pembicaraan itu sudah mulai digelar pada 15 Mei.

Pembahasan itu terjadi setelah pejabat AS mengklaim, China dan Rusia melakukan uji coba bom nuklir itu meski dalam skala rendah.

Aktivis perlucutan senjata pemusnah massal itu langsung bereaksi dan mengecam rencana itu. Antara lain Daryl Kimball kepada The Post.

"(Rencana) itu jelas akan menjadi permulaan buruk bagi perlombaan senjata nuklir yang tak disangka-sangka," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Pengetatan Senjata itu.

Kimball menerangkan, kabar itu jelas "mengganggu" negosiasi denuklirisasi dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang bisa jadi akan mengabaikan moratoriumnya sendiri.

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/24/095119470/kim-jong-un-pimpin-rapat-peningkatan-pencegahan-perang-nuklir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke