KOMPAS.com - Berbagai foto mau pun video yang ramai dibagikan entah melalui e-mail mau pun sosial media menjadi sorotan para dokter kulit.
Pasalnya, di foto atau video yang beredar tersebut menunjukkan kaki yang ruam yang diisukan merupakan gejala dari Covid-19.
Dilansir The Associated Press, seorang pakar dermatologi Boston, Dr Esther Freeman melihat banyak keluhan terkait masalah kulit di tengah wabah Covid-19, beragam kasus ruam memang kerap terjadi ketika seseorang menderita sakit yang disebabkan oleh virus.
"Tapi saya tidak menyangka (ruam) itu akan terjadi pada jari kaki," ungkap Freeman yang bekerja di Rumah Sakit Umum Massachussets.
Dia telah meninjau via telemedis untuk beberapa kasus ruam kaki pada beberapa pekan terakhir.
Kaki dengan ruam itu disebut 'Covid toes' atau jari-jari kaki Covid. Jari kaki itu memiliki ruam berwarna merah, bengkak, perih dan kadang gatal dan tampak seperti jari kaki (chilblain) yang kedinginan apabila seseorang berada dalam waktu lama di cuaca yang cukup dingin.
Menurut Akademi Dermatologi Amerika, "Jangan terburu ke IGD jika kaki Anda mengalami hal seperti itu."
Pada awal bulan ini, akademi tersebut mengeluarkan saran pemeriksaan telemedis sebagai langkah pertama apabila orang-orang bertanya-tanya 'apakah mereka punya Covid-toes' dan tidak memerlukan perawatan darurat.
Dokter, dari hasil telemedis itu bisa memutuskan apakah pasien harus tinggal di rumah dengan isolasi atau dites.
Di sisi lain, gejala virus corona yang paling umum adalah demam, batuk kering dan sesak napas, dan beberapa orang mampu menularkan virus walau pun tidak pernah mengalami gejala.
Tetapi karena virus yang membingungkan ini terus menyebar, gejala-gejala yang kurang umum juga jarang dilaporkan seperti hilangnya sensibilitas dari indera penciuman, muntah dan diare, dan masalah-masalah kulit.
Dalam satu laporan, dokter kulit mengevaluasi 88 pasien Covid-19 di rumah sakit Italia dan menemukan 1 dari 5 memiliki semacam gejala kulit, sebagian besar ruam merah di anggota tubuh bagian atas.
Seoranng dokter Spanyol juga melaporkan serangkaian 375 kasus pasien virus corona dikonfirmasi dengan berbagai keluhan kulit, dari gatal-gatal sampai lesi seperti cacar air dan pembengkakan jari kaki.
Gambar-gambar dari jari-jari kaki yang memerah dan ruam di seluruh media sosial dan grup chat para dokter itu,
“Memungkinkan pengenalan cepat tanda-tanda kulit oleh para ahli kulit. Sekarang saatnya bagi pengujian sains yang ketat untuk memahami hal tersebut," ungkap Dr Kanade Shinkai dari University of California, San Francisco yang menulis dalam editorial JAMA Dermatology baru-baru ini.
Sementara itu, Dr Freeman telah mengarahkan registrasi Covid-19 internasional bagi dokter untuk melaporkan kasus gejala kulit yang mungkin terkait virus corona.
Dari 500 laporan sejak akhir Maret, sekitar setengahnya adalah bintik-bintik seperti jari kaki yang dingin (chilblain) dan memiliki ruam di kaki, ungkap Dr Freeman.
Jari kaki dingin akibat cuaca ekstrem atau chilblain yang oleh dokter disebut "pernio," adalah reaksi peradangan.
Ada pun reaksi pernio seperti yang muncul pada pasien yang terinfeksi virus corona adalah salah satu dari banyak misteri.
Bagi sebagian orang, itu adalah gejala pertama atau bahkan satu-satunya yang mereka ketahui.
Yang lain melihat masalah jari kaki pada saat yang sama atau bahkan beberapa minggu setelah mengalami gejala Covid-19 yang lebih umum dan serius.
Ruam pada jari kaki itu juga muncul pada orang muda, menurut Dr Amy Paller dari Northwestern University, yang merupakan bagian dari daftar pakar dermatologi anak yang juga mengumpulkan gambar-gambar jari kaki pasien.
Kemudian banyak dugaan teori, apakah itu hanya peradangan yang dipicu oleh infeksi dan bukan karena flu?
Apakah virus mengiritasi lapisan pembuluh darah di kulit, atau mungkin menyebabkan pembekuan darah mikroskopis?
"Pesan untuk masyarakat adalah tidak perlu panik," kata Freeman yang mencatat bahwa sebagian besar pasien dengan ruam jari kaki yang dilihatnya tidak parah.
Apakah ruam jari kaki menular?
"Kami tidak bisa mengatakan hanya dengan melihat jari-jari kakimu," kata Freeman.
Kondisi medis lainnya, seperti lupus, dapat menyebabkan bintik-bintik serupa. Alasan lainnya, dokter harus mendiskusikan kesehatan keseluruhan pasien dan langkah selanjutnya untuk pengujian atau perawatan lain yang diperlukan.
https://www.kompas.com/global/read/2020/05/18/100000570/-covid-toes-benarkah-ciri-virus-corona-yang-muncul-di-jari-kaki-