Selain usulan suntik disinfektan ke dalam tubuh, Trump juga mengusulkan iradiasi tubuh pasien dengan sinar UV. Ide itu langsung ditolak oleh dokter saat briefing.
Sebelumnya, pejabat AS lainnya berpendapat sinar matahari dan disinfektan dapat membasmi infeksi.
Saat briefing harian virus corona di Gedung Putih pada Kamis (23/4/2020), seorang pejabat mempresentasikan hasil penelitian pemerintah AS yang mengindikasikan virus corona tampaknya melemah lebih cepat ketika terpapar sinar matahari dan panas.
Studi itu juga menunjukkan pemutih dapat membunuh virus dalam air liur atau cairan pernapasan dalam waktu 5 menit, dan isopropil alkohol bahkan dapat membunuhnya lebih cepat.
BBC pada Jumat (24/4/2020) melaporkan, William Bryan Kepala Direktorat Sains dan Teknologi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menguraikan temuan itu pada konferensi pers.
Di saat menekankan penelitian harus dilakukan hati-hati, Trump juga menyarankan penelitian lebih lanjut di bidang itu.
"Jadi seandainya tubuh kita terpapar - oleh sinar ultraviolet atau cahaya yang sangat kuat, saya pikir Anda mengatakan belum memeriksa tetapi Anda akan mengujinya," ucap Trump beralih ke Dr Deborah Birx koordinator respons virus corona Gedung Putih.
"Dan kemudian saya berkata, seandainya Anda memasukkan cahaya ke dalam tubuh, yang bisa Anda lakukan melalui kulit atau dengan cara lain. Dan saya pikir Anda mengatakan akan mengujinya juga. Kedengarannya menarik," lanjut Trump.
"Lalu saya melihat disinfektan membasminya dalam satu menit. Satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan?"
"Jadi akan menarik untuk memeriksanya."
Sambil menunjuk ke kepalanya Trump melanjutkan, "Saya bukan seorang dokter. Tapi saya seperti orang yang memahami Anda-tahu-apa."
Trump lalu berbalik lagi ke Dr Birx dan bertanya apakah dia pernah mendengar penggunaan "panas dan cahaya" untuk obati virus corona.
"Bukan sebagai pengobatan," kata Dr Birx. "Maksud saya, tentu saja demam adalah hal yang baik, ketika Anda demam itu membantu tubuh merespons. Tetapi saya belum melihat panas atau cahaya (sebagai pengobatan)."
"Saya pikir itu hal yang bagus untuk dilihat," jawab Trump mengenai pendapat sinar UV hilangkan virus corona.
Usulan berbahaya
BBC melaporkan, para dokter langsung memperingatkan usulan presiden bisa berakibat fatal.
Spesialis paru-paru Dr Vin Gupta mengatakan kepada NBC News, "Gagasan menyuntikkan atau menelan segala jenis produk pembersih ke dalam tubuh adalah tidak bertanggung jawab dan berbahaya."
"Itu adalah metode umum yang digunakan orang ketika mereka ingin bunuh diri."
Kashif Mahmood seorang dokter di Charleston, West Virginia, menulis di Twitter-nya.
"Sebagai seorang dokter, saya tidak bisa menyarankan menyuntikkan disinfektan ke paru-paru atau menggunakan radiasi UV di dalam tubuh untuk mengobati Covid-19."
"Jangan mengambil nasihat medis dari Trump," ucapnya dikutip dari BBC.
John Balmes seorang ahli paru di Rumah Sakit Umum Zuckerberg San Francisco memperingatkan, menghirup asap dari pemutih dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah.
Kepada Bloomberg News ia mengatakan, "Menghirup pemutih klorin akan berdampak sangat buruk bagi paru-paru. Saluran napas dan paru-paru tidak dibuat untuk terpapar aerosol disinfektan sekalipun."
"Bahkan pengenceran rendah atau alkohol isopropil tidak aman. itu konsep yang benar-benar konyol."
Trump sebelumnya juga pernah menyuarakan ide penggunaan obat malaria hidroksiklorokuin, sebagai obat Covid-19. Namun baru-baru ini ia berhenti menggembar-gemborkan obat baru itu.
Pekan ini sebuah studi tentang pasien Covid-19 di rumah sakit yang dikelola pemerintah AS untuk veteran militer menemukan lebih banyak kematian di antara mereka yang diobati dengan hidroksiklorokuin daripada mereka yang dirawat dengan perawatan standar.
Joe Biden calon rival Trump di pemilu AS 2020 bereaksi terhadap usulan sang presiden.
"Sinar UV? Suntikan disinfektan? Ide (seharusnya) begini, Pak Presiden: tes lagi. Sekarang. Dan peralatan pelindung untuk medis aktual profesional," tulis Biden di Twitter-nya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS juga memperingatkan warga untuk berhati-hati dengan produk pembersih, karena penjualan disinfektan melambung di tengah pandemi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS juga telah memperingatkan agar tidak menelan disifektan.
DI situs web-nya FDA mengatakan, "FDA telah menerima laporan konsumen yang menderita muntah parah, diare akut, tekanan darah rendah yang mengancam keselamatan disebabkan oleh dehidrasi, dan gagal hati akut setelah minum produk ini."
https://www.kompas.com/global/read/2020/04/24/131641370/trump-usulkan-suntik-disinfektan-dan-sinar-uv-untuk-obati-covid-19