Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Perawat Italia di Tengah Virus Corona: Saya Melawan Musuh yang Tak Diketahui

Dia adalah salah satu perawat yang dikerahkan pemerintah Italia untuk memerangi virus corona, yang sudah menjangkiti lebih dari 21.000 orang di sana.

Elena bertugas di Lombardy, kawasan di bagian utara Negeri "Pizza" yang paling parah terdampak virus dengan nama resmi SARS-Cov-2.

Di waktu normal, Lombardy tidak hanya merupakan jantung ekonomi Italia. Namun juga mempunyai sistem kesehatan yang diakui dunia.

Namun pada saat ini, semua tim medis seperti Elena dikerahkan untuk memerangi virus corona yang sudah membunuh lebih dari 1.400 orang itu.

Kepada harian Corriere della Sera, si perawat menuturkan di satu sisi, dia begitu malu karena sudah menunjukkan kelemahannya.

"Namun kemudian saya merasa senang karena banyak orang memberikan dukungan indah setelah mendengarkan kisah saya," jelas dia.

Elena mengatakan, secara fisik sebenarnya dia tidak begitu lelah. Malah, dia siap untuk bekerja selama 24 jam jika diperlukan.

"Tetapi, saya tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa saya tengah gelisah. Sebab, saya melawan musuh yang tidak diketahui," kata dia.

Elena merupakan salah satu tim medis yang mengungkapkan perasaan mereka mengenai wabah, fasilitas kesehatan, hingga pasien yang mereka tangani.

Daniele Macchini, dokter yang bertugas di Bergamo mengungkapkan, sudah dua pekan dia tidak bertemu dengan keluarga dan putranya.

"Saya selalu terpaku dan berurai air mata setiap kali melihat foto anak saya, di mana kami juga menelepon via video," akunya dikutip AFP Minggu (15/3/2020).

"Lelah secara psikologi"

Bergeser ke selatan di Region Tuscany, tekanan juga dirasakan oleh tim medis di sana dalam merawat pasien yang terpapar virus yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Di kota Grossetto, seorang perawat bernama Alessia Bonari mengunggah foto di Instagram, memperlihatkan wajahnya yang memar karena mengenakan masker.

"Saya khawatir karena mungkin masker saya tak terpasang dengan benar atau saya tak sengaja menyentuh wajah dengan sarung tangan kotor," kisahnya.

Dia berujar, pakaian pelindung yang dikenakannya membuatnya tidak bisa pergi ke toilet atau minum selama enam jam saat bertugas.

Tidak hanya kelelahan fisik, Alessia menceritakan bagaimana dia dan rekan-rekannya juga lelah secara fisik karena wabah virus corona.

Untuk mengatasi kelelahan mental, Rumah Sakit San Giovanni Bosco di Turin pada pekan ini mengerahkan tim psikologi untuk mendampingi tim medis di garda depan.

Terdapat 20 orang di tim psikolog, dengan salah satunya adalah Monica Agnesone yang menuturkan prioritas mereka adalah tim medis di ruang perawatan intensif dan departemen darurat.

Dalam wawancara dengan La Stampa, Agnesone menjelaskan para dokter dan perawat menderita ketakutan berbuat kesalahan, hingga tak bisa bertugas.

"Siapa pun yang membutuhkannya (layanan konseling), silakan datang," ucapnya. Dia mengutarakan agar tim medis tidak mengalami stres.

"Pusatkan kembali diri Anda, turunkan tingkat ketegangan dengan berlatih pernapasan, dan coba fokus pada hal-hal lain," ujar dia.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/15/091835870/cerita-perawat-italia-di-tengah-virus-corona-saya-melawan-musuh-yang-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke