Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wabah Virus Corona, Anggota Parlemen Iran Salahkan Bioterorisme AS

TEHERAN, KOMPAS.com - Anggota Komite Keamanan Nasional dan Urusan Luar Negeri Parlemen Iran, Heshmatollah Falahatpisheh dari Harian Aftab mengatakan, angka kematian tinggi di Iran akibat virus corona merupakan akibat dari bioterorisme.

Menurut Heshmatollah, Presiden AS Donald Trump menggunakan strategi (untuk mencapai tujuannya), salah satunya bioterorisme. Dia mengatakan bahwa apa yang terjadi di Iran tidak normal.

Dia juga mengklaim bahwa meski Iran sudah mengikuti pedoman kebersihan, virus corona masih merenggut nyawa di sana.

Pada Kamis (12/03/2020), Iran mengidentifikasi 1.075 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Menjadikan total angka kasus infeksi sebanyak 10.075 di negara itu.

"Sementara itu di beberapa negara, di mana langkah-langkah kebersihan dasar tidak diterapkan, tidak memiliki masalah (dengan virus)," tambah Heshmatollah.

Reza Nasri, seorang pengacara internasional dan analis kebijakan luar negeri juga menekankan bahwa pemerintahan Trump menggunakan wabah ini sebagai cara baru mengintensifkan kampanye tekanan maksimumnya terhadap Iran.

Dia mengatakan kepada kantor berita IRNA, "Sejak kasus diagnosis pertama kali diumumkan di Iran, para pejabat AS (dengan tanpa dasar) menuduh Iran telah berbohong dengan menutupi jumlah kasus sebenarnya yang terinfeksi dan korban yang tewas."


Sementara itu, seorang penasihat senior untuk Pemimpin Tertinggi Iran dikabarkan terinfeksi.

Ali Akbar Velayati, salah satu kolega terdekat Ayatollah Ali Khamenei, memasuki karantina ketika Pemimpin Tertinggi mengatakan virus merupakan bagian dari 'serangan biologis' AS.

Dilansir dari kantor berita semi-resmi Fars News, Ali Akbar Velayati yang juga menjabat sebagai kepala rumah sakit Masih Daneshvari di Teheran yang melakukan kontak banyak dengan pasien virus corona positif terinfeksi virus corona.

Setelah China dan Italia, Iran adalah negara di kawasan Timur Tengah yang paling terburuk kasus wabah virus coronanya.

Di Iran sendiri, kabar hoaks tentang efektivitas cairan alkohol pabrikan dalam mencegah virus corona telah menewaskan 44 orang. Sebanyak 331 orang juga dirawat akibat insiden itu di Khuzestan.

Akibat insiden itu, media Iran mewawancarai para ahli tentang kabar hoaks dan menekankan dampak mematikan dari konsumsi alkohol pabrikan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/14/030637370/wabah-virus-corona-anggota-parlemen-iran-salahkan-bioterorisme-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke