Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Berita Hoax Seputar Covid-19 dan Penjelasan Pakar Pulmonologi UGM

Kompas.com - 25/03/2021, 08:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, banyak isu tidak benar atau hoaks yang tersebar di media sosial (medsos) atau grup Whatsapp terkait kesehatan.

Beredarnya kabar hoaks ini tentu membuat masyarakat luas menjadi salah kaprah menyikapi adanya pandemi Covid-19.

Masyarakat perlu mengetahui fakta yang benar seputar Covid-19. Terlebih saat ini, kasus positif di Indonesia juga terus bertambah.

Pakar Pulmonologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Ika Trisnawati mengatakan, selama pandemi Covid-19 ada di Indonesia, ada beberapa berita hoaks yang tersebar di masyarakat.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Berita hoaks berikut penjelasan dari pakar

1. Virus tersebar akibat kebocoran laboratorium di Wuhan

Menurut dr. Ika, virus SARS-CoV penyebab dari Covid-19 merupakan virus yang menginfeksi hewan liar yaitu kelelawar. Virus corona menginfeksi antarhewan.

"Tetapi karena hewan liar dikonsumsi oleh manusia menyebabkan virus berada dalam tubuh manusia dan mengadakan mutasi," kata dr. Ika dalam webinar yang diadakan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) bertema Mitos Vs Fakta Seputar Covid-19, Rabu (24/3/2021)

2. Berendam air panas uap panas dari pengering tangan dapat membunuh virus Covid-19

Berita ini adalah hoaks. Virus akan mati pada suhu 90 derajat. Sehingga berendam di air hangat suam suam tudak akan membunuh virus.

Baca juga: Guru Besar IPB Temukan Formula Minuman Penurun Gula Darah

3. Mengkonsumsi bawang putih dapat mencegah penularan Covid-19

Ika mengungkapkan, jika informasi ini tidak benar. Mengonsumsi bawang putih bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Tapi tidak langsung berfungsi membunuh virus.

4. Daerah yang panas atau daerah bersalju dapat membunuh virus Covid-19

Kabar ini juga tidak benar. Pasalnya pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia. Baik di daerah panas seperti di Timur Tengah. Hingga daerah bersalju. dr. Ika mengatakan, bahkan saat virus Corona pertama kali muncul di Wuhan pada akhir tahun yang notabene sedang musim dingin.

5. Menggunakan sarung tangan karet mengurangi risiko penularan

Ika menambahkan, sarung tangan karet bisa berfungsi untuk melindungi tangan dari virus. Tapi jika terlalu lama menggunakan sarung tangan, bisa saja menyentuh area wajah.

Hal ini yang perlu diperhatikan. dr. Ika justru menganjurkan agar lebih sering mencuci tangan daripada menggunakan sarung tangan. "Karena saat menyentuh wajah, itu lebih berisiko terpapar," imbuh dr. Ika.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

6. Minum antibitok dapat membunuh virus

Ika menerangkan, antibiotik hanya membunuh bakteri. Sedangkan untuk membunuh virus membutuhkan antivirus.

7. Virus Covid-19 dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk

Ika menjelaskan, sejauh ini tidak ada penelitian jika Covid-19 dengan gigitan nyamuk. "Penularan virus Covid-10 melalui dropplet atau percikan dahak atau dari saluran pernafasan," tandas dr. Ika.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com