Sosok Tiara, Lulus ITB dengan IPK Tertinggi, Belajar Pukul 4 Pagi

KOMPAS.com - Tiara Millania, wisudawan dari Program Studi Management in International Business, Sekolah Bisnis Manajemen ITB (SBM ITB), dinobatkan sebagai salah satu wisudawan peraih IPK tertinggi pada Wisuda Oktober ITB 2022.

Tiara berhasil lulus cumlaude dengan IPK 3,98 dari 4,00 walau dirinya tidak pernah menargetkan gelar ini semenjak kuliah.

“I just try my best,” kata Tiara dalam keterangan tertulis ITB, Jumat (28/10/2022).

Belajar pukul 4-7 pagi

Tiara sadar tujuan utamanya berkuliah di ITB adalah untuk belajar. Oleh karena itu, ia mulai memetakan waktu untuk setiap kegiatan yang dikerjakan.

Tiara memiliki kebiasaan menyelesaikan kewajiban akademiknya pada pagi hari, yaitu sekitar pukul 4–7 pagi.

Menurut wisudawan dari SBM ITB ini, ada tiga kiat untuk memaksimalkan usaha di bidang akademik.

Pertama, memahami kekuatan utama diri sendiri agar tidak memecah fokus selama belajar.

Kedua, memahami metode belajar yang tepat. Tiara selalu mencicil materi perkuliahan jauh-jauh hari sebelum ujian untuk meningkatkan pemahaman materi.

Terakhir, menghindari kebiasaan malu bertanya kepada teman saat menemui kesulitan.

Ketiga trik inilah yang mampu membawa Tiara menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi pada periode wisuda ini.

Tak ketinggalan, salah satu kiat Tiara untuk sukses ialah berbuat baik untuk sesama.

Ia berpesan untuk selalu berbuat kebaikan kepada sesama, karena menurutnya, bila suatu saat kita membutuhkan bantuan, orang lain tak akan segan membantu.

Sore hingga malam untuk berorganisasi

Selanjutnya, Tiara menggunakan waktu sore hingga malam hari akan untuk berorganisasi.

“Sebelum meeting untuk kegiatan nonakademik, aku harus memastikan seluruh tugas akademikku selesai,” ungkap Tiara.

Tiara memang berupaya membuat strategi untuk membagi waktu antara urusan akademik dan nonakademik.

Pasalnya, ia tak hanya fokus pada kuliah saja, Tiara terjun ke organisasi eksternal dan internal ITB.

Ia berkemahasiswaan sejak menginjakkan kaki di bangku perkuliahan, seperti mengikuti kegiatan himpunan dan kepanitiaan di ITB.

Tiara berkesempatan menjadi Curator Manager pada ajang TEDxITB 4.0 dan Project Leader serta Research and Development Manager di Progressio Consulting Group di bawah naungan SBM ITB.

Selain mencari pengalaman melalui organisasi dan kepanitiaan, Tiara juga bergabung dengan Relearn Indonesia sebagai Program Manager dan melakukan magang di Grab pada akhir masa perkuliahannya.

Saat menjadi mahasiswa, Tiara pun terpilih menjadi Indonesia Representative untuk Harvard Project Asian and International Relations (HPAIR) dan menjadi Young Leaders for Indonesia Awardee by McKinsey & Co.

Dengan begitu, meski memiliki kesibukan di luar akademik, Tiara tetap mampu mempertahankan prestasi akademiknya.

Selain itu, Tiara menekankan untuk tidak terlalu overwhelmed dengan banyak kegiatan dan lebih fokus pada perbaikan diri sendiri.

“Always find your purpose, because that’s what keep you going,” kata Tiara.

Kesempatan belajar di luar negeri

Sebagai mahasiswa yang duduk di kelas internasional, Tiara berkesempatan untuk belajar di universitas mitra ITB di luar negeri selama satu tahun.

Ia menjajal sistem perkuliahan di IÉSEG School of Management, Lille, Prancis.

Tiara menyelesaikan tugas akhirnya dengan tema seed investment untuk early-stage startup.

Ia merasa keberadaan startup akan membantu banyak orang di masa depan jika tumbuh dengan baik, seperti perkembangan platform transportasi daring yang membantu masyarakat untuk melakukan mobilisasi secara efektif dan efisien.

Menjadi Senior Program Manager di Relearn Indonesia tak membuat Tiara cepat puas. Ia berkeinginan untuk belajar dari orang-orang yang lebih ahli.

Tiara juga sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan studi magisternya dalam beberapa tahun mendatang.