Jokowi: Anggarkan Pendidikan Rp 541,7 Triliun Diarahkan untuk 3 Hal

Anggaran itu setara 20 persen dari jumlah Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 yang direncanakan sebesar Rp 2.708,7 triliun.

"Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 541,7 triliun," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, Senin (16/8/2021).

Jokowi mengaku, pembangunan SDM masih menjadi prioritas negara.

Maka dari itu, Indonesia harus bisa memanfaat bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi yang terjadi saat ini.

"Kita harus menyiapkan SDM yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, berakhlak mulia, dan menjaga jati diri budaya bangsa," kata dia.

Dia menyatakan, kebijakan anggaran pendidikan diarahkan untuk melanjurkan reformasi pendidikan, dengan penekanan tiga hal.

Pertama, peningkatan kualitas SDM melalui penguatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Penggerak.

Kedua, pemerataan sarana prasarana pendidikan, serta menyelesaikan mismatch pendidikan dengan penguatan pendidikan vokasi, pengembangan riset terapan dan inovasi yang tersambung dengan industri dan masyarakat, program magang dan teaching industri.

Ketiga, pelaksanaan program merdeka belajar.

Jokowi menekankan, pemerintah memiliki komitmen untuk memperkuat investasi di pendidikan.

Hal itu dilakukan demi mendukung perluasan program beasiswa serta adopsi teknologi informasi dan komunikasi.

Lalu terkait pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset dan inovasi.

Asal tahu saja, pemerintah menganggarkan dana pendidikan sebesar Rp 549,5 triliun pada 2021.

Angka anggaran pendidikan di 2021 setara 20 persen dari APBN di 2021.

Anggaran pendidikan di 2021 memang difokuskan untuk meningkatkan kualitas SDM, kemampuan adaptasi teknologi, peningkatan produktivitas melalui pengetahuan ekonomi di era industri 4.0.