Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Nintendo Tuntut Bocah di Thailand atas Pelanggaran Hak Cipta

Kompas.com - 12/03/2024, 17:41 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Perusahaan gim Nintendo disebut menggugat bocah laki-laki asal Thailand atas pelanggaran hak cipta.

Narasi di media sosial menyebutkan, bocah itu membuat replika konsol Nintendo Switch dari potongan kardus karena tidak bisa membelinya.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut kemungkinan satire.

Narasi yang beredar

Narasi soal gugatan Nintendo terhadap bocah asal Thailand dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Selasa (12/3/2024).

Berikut narasi yang dibagikan:

sebuah cerita yang amat menyentuh!!

bocah laki-laki dari Thailand bermimpi memiliki Nintendo Switch. Namun karena tidak punya uang, ia membuat sendiri konsol itu dengan potongan kardus dan spidol.

Ayahnya yang terharu merekam bocah itu dan mengunggah videonya ke media sosial. Setelah viral, CEO Nintendo mengtahui hal itu dan memutuskan datang ke Thailand secara pribadi untuk menuntut 2,5 juta dollar AS dari bocah itu karena pelanggaran hak cipta.

Klarifikasi, tidak benar Nintendo gugat bocah Thailand karena pelanggaran hak ciptaScreenshot Klarifikasi, tidak benar Nintendo gugat bocah Thailand karena pelanggaran hak cipta

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi kredibel soal gugatan Nintendo senilai 2,5 juta dollar AS terhadap seorang anak di Thailand yang membuat replika Switch.

Narasi itu mirip dengan kisah fiktif bocah 9 tahun asal Venezuela yang dituntut 200 juta dollar AS oleh Nintendo karena membuat Switch dari kardus.

Dilansir Snopes, cerita itu berawal dari video seorang anak kecil memainkan Super Mario Bros dengan potongan kardus yang viral pada 2018.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Roberto Tejeda (@bigtrueno)

Anak dalam video itu bernama Ruben. Banyak orang memuji kreativitas Ruben setelah melihat video tersebut.

Cerita fiktif soal Nintendo menggugat bocah Venezuela karena pelanggaran hak cipta baru beredar pada 2021 dan disematkan pada video Ruben yang viral pada 2018.

Narasi semacam itu kemungkinan adalah satire terhadap Nintendo yang bersikap sangat protektif terhadap kekayaan intelektualnya, baik itu gim atau konsol.

Belum lama ini, Nintendo melayangkan tuntutan hukum ke pembuat Yuzu, perangkat lunak (emulator) yang memungkinkan gim-gim Switch dimainkan di platform PC.

Nintendo menyebutkan, pembuat Yuzu melakukan pelanggaran hak cipta, membobol sistem keamanan Switch, dan mendapatkan keuntungan dengan menjual teknologi itu.

Dilansir Polygon, Yuzu menyelesaikan tuntutan itu dengan membayar ganti rugi 2,4 juta dolar AS kepada Nintendo dan menutup situs serta emulator mereka.

Kesimpulan

Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi kredibel bahwa Nintendo menggugat bocah asal Thailand karena pelanggaran hak cipta.

Narasi itu kemungkinan adalah satire terhadap Nintendo yang bersikap sangat protektif terhadap kekayaan intelektualnya, baik itu gim atau konsol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com