KOMPAS.com - Misinformasi dan disinformasi kerap muncul dari topik yang tengah ramai dibicarakan warganet.
Belakangan beredar hoaks dengan berbagai narasi. Ada narasi soal pergantian kurikulum nasional, demo terkait hak angket, serta boikot produk yang menghina Palestina.
Ada pula manipulasi video dan sebaran video salah konteks yang berujung menyebarnya informasi keliru.
Berikut rangkuman penelusuran fakta dari informasi keliru yang beredar sepanjang pekan ini.
Tersiar kabar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akan mengganti Kurikulum Merdeka dengan kurikulum nasional pada Maret 2024.
Kabar itu beredar melalui foto slide program prioritas Kemendikbud Ristek yang keliru dimaknai sebagai perubahan kurikulum.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Kemendikbud Ristek tengah merumuskan kebijakan tentang penerapan Kurikulum Merdeka secara nasional untuk menggantikan Kurikulum 2013.
Kurikulum Merdeka juga bukan kurikulum baru karena telah diterapkan di sebagian sekolah sejak 2022.
Video aparat mendatangi rumah pemuda yang diklaim sebagai mahasiswa yang berunjuk rasa pada 1 Maret terkait kecurangan pemilihan umum (pemilu).
Namun, video itu dinarasikan secara keliru.
Sejumlah organisasi masyarakat dan kelompok relawan menggelar demo pada 1 Maret 2024 di Jakarta, Yogyakarta, dan Solo.
Akan tetapi, video yang beredar sudah ada di internet sejak 14 April 2022.
Video tersebut merupakan polisi dari Polda Metro Jaya menangkap seorang pemuda bernama Jafar Sodiq atas kasus pengeroyokan terhadap polisi.
Fakta selengkapnya dapat dibaca di sini.
Sebuah video menampilkan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto yang bicara soal demokrasi Indonesia yang memburuk karena politik dinasti dilakukan terang-terangan.