Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Video Soeharto Berkomentar tentang Kondisi Demokrasi Indonesia

Kompas.com - 06/03/2024, 16:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar video yang menggambarkan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, berkomentar tentang kondisi demokrasi pada masa Pemerintahan Joko Widodo sekarang ini.

Dalam video itu, Soeharto mengatakan bahwa demokrasi Indonesia semakin memburuk karena politik dinasti dilakukan terang-terangan.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten itu adalah hasil manipulasi.

Suara Soeharto dalam video tersebut dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Narasi yang beredar

Video Soeharto berkomentar tentang kondisi demokrasi Indonesia dibagikan oleh akun Instagram ini (arsip) pada Minggu (3/3/2024).

Akun itu membagikan klip Soeharto yang disandingkan dengan gambar karikatur Presiden Joko Widodo dan putra sulungya, Gibran Rakabuming Raka. Dalam unggahan itu, Jokowi terlihat sedang menggendong Gibran.

Pada Pemilu 2024, Gibran maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Mereka terdaftar sebagai pasangan calon nomor urut 2.

Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei memprediksi, pasangan Prabowo-Gibran memenangi Pemilu 2024 dalam satu putaran.

Dalam video yang dibagikan, Soeharto menyebutkan bahwa situasi demokrasi sekarang lebih buruk daripada masa pemerintahannya.

Soeharto mengatakan, ia tidak pernah mengajukan anak-anaknya untuk menjadi presiden atau wakil presiden.

Hoaks, video Soeharto berkomentar soal kondisi demokrasi Indonesia saat iniScreenshot Hoaks, video Soeharto berkomentar soal kondisi demokrasi Indonesia saat ini

Penelusuran Kompas.com

Untuk diketahui, Soeharto telah meninggal dunia pada 27 Januari 2008. Ia menjabat sebagai Presiden ke-2 Indonesia selama 32 tahun dan lengser pada 1998.

Tim Cek Fakta Kompas.com memverifikasi keaslian pernyataan Soeharto dalam klip itu menggunakan perangkat AI Voice Detector.

Perangkat tersebut dapat mendeteksi apakah sebuah suara atau audio dihasilkan oleh AI.

Hasil pemeriksaan AI Voice Detector menunjukkan, suara Soeharto dalam video itu terdeteksi 90,52 persen dihasilkan AI.

Hasil pemeriksaan AI Voice Detector untuk suara Soeharto berkomentar soal demokrasi IndonesiaScreenshot Hasil pemeriksaan AI Voice Detector untuk suara Soeharto berkomentar soal demokrasi Indonesia

Sementara itu, klip asli pernyataan Soeharto ditemukan di kanal YouTube President Files. Video itu diunggah pada 24 Februari 2020.

Menurut deskripsi video, Soeharto berbicara dalam acara "Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan" di Surabaya, pada 23 November 1995.

Tangkapan layar video YouTube President Files, 24 Februari 2020Screenshot Tangkapan layar video YouTube President Files, 24 Februari 2020

Kesimpulan

Video Soeharto berkomentar tentang kondisi demokrasi Indonesia adalah hoaks. Suara Soeharto dalam video itu dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI.

Dalam video asli, Soeharto tidak bicara soal kondisi demokrasi Indonesia saat ini. Video asli direkam saat Soeharto bicara di sebuah acara di Surabaya pada 23 November 1995.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com