KOMPAS.com - Beredar video Presiden Joko Widodo menyampaikan untuk berhati-hati ketika memilih nomor dua.
Namun, pernyataan Jokowi itu tidak terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Video berisi pernyataan Jokowi untuk berhati-hati ketika memilih nomor dua dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini (arsip) dan ini (arsip).
Akun tersebut membagikan video singkat yang menampilkan Jokowi sedang berpidato. Dalam pidatonya Jokowi mengatakan demikian:
Yang milih nomor 2 itu hati-hati. Karena pasti ini karena emosional dan kurang informasi. Dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal.
Salah satu akun memberikan keterangan demikian:
Yang Milih Nomor Dua
Itu Hati-Hati,
Karena Pasti Karena
Emosional Dan Kurang Informasi.
Dan Sebetulnya,
Tawarannya Tidak Masuk Akal.
-Presiden Jokowi
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Jokowi berpidato identik dengan video di kanal YouTube Kompas TV ini.
Video itu diambil pada 21 Oktober 2022 ketika Jokowi menghadiri acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Partai Golkar. Video yang dicuplik yakni pada menit 46:15.
Dalam video utuhnya Jokowi mengatakan demikian:
Presiden itu seperti pilot, penumpangnya banyak sekali seluruh rakyat Indonesia. Dan Pilpres itu memilih pilot dan kopilot. Ini yang tidak mudah sekarang ini. Jadi saya buka-buka di Nas Daily tentang pemilihan pilot.
Ada perusahaan perusahaan airline ingin memilih pilot. Ada dua calon.
Pilot yang pertama ngomong agar dia bisa terpilih dia mengatakan "Saya akan patuhi hukum penerbangan internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30.000 kaki. Ini pilot pertama.
Pilot kedua mengatakan, semua calon penumpang akan saya dudukan di kelas bisnis semuanya dan seluruh penumpang akan saya berikan diskon tiketnya.
Bapak ibu akan tertarik yang mana, kalau yang sekarang pasti akan yang tertarik yang nomor dua. Karena semuanya disiapin kelas bisnis dan semuanya diberikan diskon tiket gratis. Yang milih nomor 2 itu hati-hati, karena pasti ini karena emosional dan kurang informasi. Dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal.