Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Sedangkan, penyakit kuning merupakan kondisi ketika kadar bilirubin dalam darah meningkat, menyebabkan kulit, bagian putih pada mata, dan membran mukosa menjadi berwarna kuning.
Dikutip dari situs Kemenkes, ada beberapa penyebab seseorang mengalami penyakit kuning. Infeksi hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C menjadi salah satu faktor risikonya.
Dengan demikian, konsumsi obat tidak menyebabkan AIDS, hepatitis, dan penyakit kuning.
Sementara, nama Luc Montagnier yang dicatut dalam narasi merupakan seorang virologis Perancis pemenang Nobel.
Montagnier tidak pernah menyebutkan bahwa vaksin berulang dapat menimbulkan efek yang sama seperti AIDS.
Reuters pernah melakukan penelusuran fakta atas konten soal Montagnier yang mengaitkan vaksin Covid-19 berulang dengan antibody dependent enhancement (ADE).
Faktanya, dari sejumlah uji klinis yang dilakukan atas vaksin Covid-19, tidak ada tanda pengembangan ADE.
Tim Cek Fakta tidak menemukan pernyataan Montagnier soal vaksinasi berulang dan ADE.
Narasi soal hepatitis dan AIDS disebabkan konsumsi obat merupakan hoaks. AIDS, hepatitis, dan penyakit kuning tidak disebabkan konsumsi obat.
Selain itu, tidak ditemukan bukti bahwa Montagnier membuat pernyataan yang mengaitkan vaksin berulang dengan penyakit mirip AIDS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.