Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Nancy Spungen, Kekasih Sid Vicious yang Tewas pada 12 Oktober 1987

Kompas.com - 12/10/2023, 22:40 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sid Vicious dan Nancy Spungen dikenal sebagai ikon kisah cinta dalam skena punk. Meski demikian, kisah mereka berakhir tragis.

Pada 12 Oktober 1978 pagi, mantan pemain bas Sex Pistol tersebut menelepon resepsionis Hotel Chelsea dan melaporkan bahwa kekasihnya, Nancy Spungen, telah ditikam.

Untuk diketahui, Sid dan Nancy telah tinggal di kamar nomor 100 Hotel Chelsea sejak Agustus 1978. Di kamar itu, keduanya kerap mengadakan pesta dan mengonsumsi narkoba.

Nancy, yang berusia 20 tahun, ditemukan tewas di lantai kamar mandi dengan luka tusukan di perut. Sedangkan Sid, yang ditemukan berkeliaran di lorong dalam keadaan gelisah, ditangkap, dan didakwa melakukan pembunuhan.

"Meskipun awalnya mengakui kejahatannya, Vicious kemudian menyangkalnya, dan mengaku sedang tidur ketika Spungen meninggal," tulis media Inggris, Independent.

Namun sebelum sempat diadili di persidangan, Sid telah lebih dulu meninggal dunia karena overdosis heroin pada Februari 1979 dalam usia 21 tahun.

Misteri kematian Nancy

Kematian Sid membuat penyebab tewasnya Nancy menjadi misteri. Dilansir Rolling Stone, teori tentang siapa pembunuh Nancy masih beredar hingga hari ini.

Banyak yang berpendapat bahwa Sid Vicious bukan pelakunya. Beberapa orang berspekulasi bahwa penikaman Nancy adalah perampokan atau sengketa karena transaksi narkoba.

Ada pula dugaan bahwa Nancy bertindak dramatis dengan menikam dirinya sendiri dan Sid tidak dapat menolongnya karena dia terlalu banyak mengonsumsi narkoba.

Mantan manajer Sex Pistols Malcolm McLaren bersikukuh bahwa Sid tidak akan membunuh pacarnya, kecuali kematiannya sebenarnya adalah "bunuh diri ganda yang gagal".

"Dia adalah cinta pertama dan satu-satunya dalam hidupnya. Saya yakin Sid tidak bersalah," kata McLaren.

Pada 11 Oktober 1978, Sid dan Nancy mengadakan pesta di kamar kecil mereka. Malam itu, Sid menelan sekitar 30 tablet Tunial, hingga tak sadarkan diri hampir sepanjang malam.

Tamu datang dan pergi ke kamar mereka tanpa ada kesadaran penuh dari tuan rumahnya.

Pukul 2.30 dini hari, Nancy meminta pengawal Sid sekaligus penjual narkoba, Rockets Redglare, untuk mencarikan Dilaudids, obat penghilang rasa sakit opioid.

Sebuah teori mengatakan, pembunuh Nancy adalah Redglare yang diminta untuk mencarikan Dilaudids. Hal itu ditulis dalam Pretty Vacant: A History of Punk oleh Phil Strongman.

Menurut Strongman, Nancy menangkap basah Redglare ketika dia mencoba mencuri uang tunai dari kamar hotel mereka. Redglare pun menikam Nancy dan membawa kabur uang itu.

Strongman melanjutkan, bahwa pada Januari 1978, Redglare terdengar mengaku tentang pencurian dan pembunuhan tersebut di bar punk rock CBGB di Queens, New York.

"Rockets Redglare dengan santainya mengakui kepada beberapa rekan peminumnya bahwa sebenarnya dialah yang merampok dan menikam Nancy Spungen, dan memberikan segenggam dolarnya yang berlumuran darah untuk membuktikannya," tulis Strongman.

Namun, Redglare meninggal dunia pada tahun 2007 dan kisah kematian Nancy tidak pernah terungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com