Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Oktober 1927, Pahatan Wajah Presiden AS di Gunung Rushmore Mulai Dikerjakan

Kompas.com - 04/10/2023, 15:33 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggemar manga dan anime Naruto tentu tidak asing dengan pahatan wajah pemimpin Desa Konoha atau Hokage yang berada di bukit desa tersebut.

Di dunia nyata, pemandangan serupa dapat dilihat di Gunung Rushmore, Dakota Selatan, Amerika Serikat. Pada gunung tersebut, terdapat pahatan wajah empat Presiden AS.

Mereka adalah George Washington, Thomas Jefferson, Abraham Lincoln, dan Theodore Roosevelt. Dikutip dari History, pahatan wajah mulai dikerjakan pada 4 Oktober 1927.

Monumen tersebut merupakan gagasan sejarawan Doane Robinson yang berasal dari Dakota Selatan. Ia sedang mencari cara untuk menarik lebih banyak wisatawan ke daerahnya.

Robinson menyewa seorang pematung bernama Gutzon Borglum untuk mengukir wajah empat Presiden AS di Gunung Rushmore.

Meski ditentang oleh penduduk asli Suku Lakota Sioux yang menganggap lokasi tersebut sebagai tempat suci, namun proyek itu tetap dikerjakan dan selesai pada 31 Oktober 1941.

Proses pengerjaan

Wajah pertama yang dipahat adalah George Washington. Borglum pertama memahat kepala Washington dalam bentuk telur, lalu menambahkan fitur-fitur wajahnya.

Kemudian, ia mengerjakan pahatan Thomas Jefferson. Awalnya, pahatan Jefferson dibuat di sebelah kanan Washington. Namun, dalam waktu dua tahun, pahatannya retak parah.

Pekerjaan kemudian diulang, setelah sebelumnya pahatan Jefferson diledakkan dengan dinamit. Borglum memulai kembali dengan memahat wajah Jefferson di sisi kiri Washington.

Wajah Washington yang pertama diselesaikan pada 1934, setelah itu wajah Jefferson, dan wajah Lincoln selesai setahun kemudian.

Pada 1939, wajah Roosevelt selesai dibuat. Proyek yang menelan biaya 1 juta dolar AS ini sebagian besar didanai oleh pemerintah federal.

Borglum terus menyempurnakan karyanya hingga ia meninggal pada 1941.

Sebelum meninggal, Borglum berharap dapat mengukir serangkaian prasasti di gunung tersebut, yang menguraikan sejarah Amerika Serikat.

Namun, pekerjaan itu tidak diteruskan dan Monumen Rushmore dinyatakan rampung pada 31 Oktober 1941.

Alasan empat Presiden dipilih

Dikutip dari laman National Park Service, Borglum memilih keempat presiden itu karena menurutnya, mereka mewakili peristiwa paling penting dalam sejarah Amerika Serikat.

Washington memimpin Perang Revolusi Amerika untuk memenangkan kemerdekaan dari Inggris. Dia adalah Bapak Negara dan meletakkan dasar bagi demokrasi Amerika.

Karena peran pentingnya, Borglum memilih Washington sebagai tokoh paling terkemuka di gunung tersebut dan mewakili kelahiran Amerika Serikat.

Sementara, Jefferson adalah penulis utama Deklarasi Kemerdekaan, sebuah dokumen yang menginspirasi negara-negara demokrasi di seluruh dunia.

Dia juga membeli wilayah Louisiana dari Perancis pada 1803 yang menggandakan luas negara AS. Borglum memilih Jefferson untuk mewakili pertumbuhan Amerika Serikat.

Lalu, Borglum memilih Roosevelt untuk mewakili pembangunan AS. Roosevelt memimpin Amerika Serikat ketika negara itu mengalami pertumbuhan ekonomi pesat pada abad ke-20.

Ia juga berperan penting dalam negosiasi pembangunan Terusan Panama, yang menghubungkan Timur dan Barat.

Adapun Lincoln dipilih karena dinilai berhasil mempertahankan persatuan AS setelah diterpa Perang Saudara. Selain itu, ia juga berperan penting menghapuskan perbudakan di AS.

Borglum memilih Lincoln sebagai simbol keberlanjutan Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com