Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2023, 13:16 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Informasi keliru yang mengaitkan pemberian vaksin dan tingkat autisme beredar di media sosial.

Sebuah akun Facebook memprediksi bahwa pada 2025, satu dari dua anak yang diberi vaksin akan mengalami autisme.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Unggahan yang menyebut pemberian vaksin berkaitan dengan peningkatan autisme, ditemukan di akun Facebook ini pada 10 Juni 2023. Arsipnya dapat dilihat di sini.

Berikut narasinya:

Pada tahun 1983 anak-anak menerima 10 vaksin, terdapat 1 dari 10.000 tingkat autisme.
Pada tahun 2022 anak menerima 74 vaksin dan 1 dari 36 anak mengalami autisme.
Prediksi tahun 2025, 50% anak, 1 dari 2 anak, akan mengalami autisme.
Kita i sedang diubah selamanya - Transhumanisme.

Pengunggah juga menyertakan video berdurasi 3 menit 1 detik menampilkan politikus dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS), Robert F Kennedy Jr alias RFK.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, 10 Juni 2023, yang menyebut pemberian vaksin berkaitan dengan peningkatan autisme.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, 10 Juni 2023, yang menyebut pemberian vaksin berkaitan dengan peningkatan autisme.

Penelusuran Kompas.com

Data peningkatan angka autisme yang diunggah di Facebook tidak memiliki basis yang jelas.

Sementara, narasi keliru soal vaksin yang umum diberikan kepada anak-anak, yakni vaksin campak, gondong, dan rubella (MMR), telah beredar sejak 1998.

Misinformasi itu bermula dari makalah Andrew Wakefield yang mengaitkan MMR dengan autisme.

Dewan Medis Umum Inggris kemudian mengetahui data yang disajikan dalam makalah merupakan data palsu.

Makalah Wakefield ditarik karena ketidakjujuran penulisnya. Kendati demikian, narasi kelirunya masih bertahan hingga kini.

"Jadi itu (penelitian Wakefield) sudah dinyatakan salah, dibantah dan sudah dibongkar penelitiannya tidak benar," kata dokter spesialis anak di RS Pondok Indah, dr Caesar Pronocitro, dalam sebuah diskusi daring, Rabu (1/7/2020).

Berikut sejumlah penelitian yang membantah kaitan pemberian vaksin dengan autisme:

  • Penelitian New England Journal of Medicine pada 2022, membuktikan 82 persen anak lahir di Denmark mulai Januari 1911 sampai Desember 1998 dan telah mendapat vaksin MMR, memiliki risiko autisme yang sama dengan mereka yang tidak divaksin.
  • Penelitian Children's Hospital of Philadelphia pada 2009, mencari tahu kemungkinan pengawet berbasis merkuri dalam vaksin, yakni thimerosal dengan autisme. Namun tidak ditemukan kaitan antara keduanya.
  • Penelitian Journal of American Medical Association pada 2015, membuktikan bahwa dari 90.000 anak yang mendapat vaksin MMR tidak memiliki peningkatan risiko gejala autisme.

Adapun video menampilkan RFK dapat ditemukan di kanal YouTube Heidi Ganahl, 23 Juni 2023. RFK hadir dalam acara debat di Universitas Colorado Boulder bersama penulis Alex Epstein.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

CEK FAKTA: Anies Sebut Pembangunan IKN Berpotensi Timbulkan Ketimpangan Baru

CEK FAKTA: Anies Sebut Pembangunan IKN Berpotensi Timbulkan Ketimpangan Baru

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Ganjar Sebut Skor Kinerja Pemerintah dalam Penegakan HAM 6,2 dari 10

CEK FAKTA: Ganjar Sebut Skor Kinerja Pemerintah dalam Penegakan HAM 6,2 dari 10

Hoaks atau Fakta
Video Warga Perancis Demo di Restoran Siap Saji Tak Terkait Konflik Israel-Palestina

Video Warga Perancis Demo di Restoran Siap Saji Tak Terkait Konflik Israel-Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Demam Berdarah Dengue Berbahaya

[HOAKS] Vaksin Demam Berdarah Dengue Berbahaya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sejumlah Musisi Dukung Anies-Muhaimin

[HOAKS] Sejumlah Musisi Dukung Anies-Muhaimin

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pasangan Prabowo-Gibran Bubar

[HOAKS] Pasangan Prabowo-Gibran Bubar

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jessica Wongso Bebas pada 9 Desember 2023

[HOAKS] Jessica Wongso Bebas pada 9 Desember 2023

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Akun Palsu UNHCR dan Hoaks Gibran Babak Belur

Cek Fakta Sepekan: Akun Palsu UNHCR dan Hoaks Gibran Babak Belur

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta atas Klaim Muhaimin Terkait PKB Penuhi Keterwakilan Perempuan

INFOGRAFIK: Cek Fakta atas Klaim Muhaimin Terkait PKB Penuhi Keterwakilan Perempuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Kabar Keliru soal Erupsi Gunung Tangkuban Perahu 7 Desember 2023

INFOGRAFIK: Kabar Keliru soal Erupsi Gunung Tangkuban Perahu 7 Desember 2023

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemilik Kafe Ditangkap karena Sembunyikan Barang Bukti Kasus Jessica Wongso

[HOAKS] Pemilik Kafe Ditangkap karena Sembunyikan Barang Bukti Kasus Jessica Wongso

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK Cek Fakta, Anies Sebut 85 Persen Masyarakat Indonesia Bangun Rumah Sendiri

INFOGRAFIK Cek Fakta, Anies Sebut 85 Persen Masyarakat Indonesia Bangun Rumah Sendiri

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

[HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Akun Palsu UNHCR Indonesia Berkomentar soal Pengungsi Rohingya

[HOAKS] Akun Palsu UNHCR Indonesia Berkomentar soal Pengungsi Rohingya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

[HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com