Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Informasi keliru yang mengaitkan pemberian vaksin dan tingkat autisme beredar di media sosial.
Sebuah akun Facebook memprediksi bahwa pada 2025, satu dari dua anak yang diberi vaksin akan mengalami autisme.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Unggahan yang menyebut pemberian vaksin berkaitan dengan peningkatan autisme, ditemukan di akun Facebook ini pada 10 Juni 2023. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
Pada tahun 1983 anak-anak menerima 10 vaksin, terdapat 1 dari 10.000 tingkat autisme.
Pada tahun 2022 anak menerima 74 vaksin dan 1 dari 36 anak mengalami autisme.
Prediksi tahun 2025, 50% anak, 1 dari 2 anak, akan mengalami autisme.
Kita i sedang diubah selamanya - Transhumanisme.
Pengunggah juga menyertakan video berdurasi 3 menit 1 detik menampilkan politikus dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS), Robert F Kennedy Jr alias RFK.
Data peningkatan angka autisme yang diunggah di Facebook tidak memiliki basis yang jelas.
Sementara, narasi keliru soal vaksin yang umum diberikan kepada anak-anak, yakni vaksin campak, gondong, dan rubella (MMR), telah beredar sejak 1998.
Misinformasi itu bermula dari makalah Andrew Wakefield yang mengaitkan MMR dengan autisme.
Dewan Medis Umum Inggris kemudian mengetahui data yang disajikan dalam makalah merupakan data palsu.
Makalah Wakefield ditarik karena ketidakjujuran penulisnya. Kendati demikian, narasi kelirunya masih bertahan hingga kini.
"Jadi itu (penelitian Wakefield) sudah dinyatakan salah, dibantah dan sudah dibongkar penelitiannya tidak benar," kata dokter spesialis anak di RS Pondok Indah, dr Caesar Pronocitro, dalam sebuah diskusi daring, Rabu (1/7/2020).
Berikut sejumlah penelitian yang membantah kaitan pemberian vaksin dengan autisme:
Adapun video menampilkan RFK dapat ditemukan di kanal YouTube Heidi Ganahl, 23 Juni 2023. RFK hadir dalam acara debat di Universitas Colorado Boulder bersama penulis Alex Epstein.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.