Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju China dalam acara kenegaraan.
Baju China itu dikenakan saat upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Kamis (17/8/2023).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar dan perlu diluruskan.
Unggahan yang menyebut Jokowi memakai baju China saat upacara bendera, ditemukan di akun TikTok ini dan Facebook ini pada Jumat (18/7/2023).
"Hancur Negri ini, Kepala Negara. Upacara Bendera pakai Baju Cina," tulis teks pada video dan tangkapan layar yang beredar.
Video dan tangkapan layar yang ditampilkan menunjukkan pakaian adat dengan penutup kepala dan jas hitam yang dikenakan Jokowi.
Baju yang dipakai Jokowi bukanlah baju China, melainkan baju adat dari Surakarta atau Solo, Jawa Tengah.
Baju itu merupakan pakaian adat Ageman Songkok Singkepan Ageng.
Deputi Bidang Pers, Protokol, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan, pakaian yang dikenakan Jokowi merupakan pakaian yang dikenakan oleh raja-raja Pakubuwono Surakarta.
"Presiden Joko Widodo mengenakan baju daerah Ageman Songkok Singkepan Ageng. Ageman ini dipakai oleh para raja Pakubuwono Surakarta Hadiningrat dalam acara Enggar Enggar soho Tedhak Loji," kata Bey, dilansir Kompas.com.
Adapun Enggar Enggar soho Tedhak Loji merupakan momen ketika raja keluar dari keraton untuk melihat kondisi masyarakat.
Jokowi kerap memakai pakaian adat setiap menghadiri upacara peringatan kemerdekaan. Tahun lalu, ia memakai baju adat dari Buton, Sulawesi Tenggara.
Unggahan yang menyebut Jokowi memakai baju China saat upacara bendera merupakan unggahan dengan konteks keliru.
Jokowi mengenakan baju adat Ageman Songkok Singkepan Ageng, yang merupakan pakaian raja-raja Pakubuwono Surakarta, Jawa Tengah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.