Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Suku Dayak Bentrok di Jakarta karena Rocky Gerung Tidak Diproses Hukum

Kompas.com - 12/08/2023, 11:15 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial mengeklaim, suku Dayak Kalimantan terlibat bentrok di Jakarta karena pengamat politik Rocky Gerung tidak diproses hukum.

Rocky tengah menjadi sorotan karena pernyataannya dinilai menghina Presiden Joko Widodo saat mengkritik pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh bersama Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Bekasi, Jawa Barat, pada 29 Juli 2023.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten yang mengeklaim suku Dayak terlibat bentrok di Jakarta adalah hoaks.

Narasi yang beredar

Konten yang mengeklaim suku Dayak terlibat bentrok di Jakarta dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (10/8/2023).

Berikut narasi yang dibagikan:

SUKU DAYAK BENTROK DI JAKARTA
PANGLIMA JILAH MURKA ROCKY GERUNG TAK DIPROSES HUKUM

Narasi itu disertai video berdurasi 10 menit 50 detik yang telah ditonton lebih dari 148.000 kali. Gambar thumbnail video menunjukkan situasi kerusuhan.

"Datangi Bareskrim terkait kasus Rocky Gerung, Panglima Jilah mengatakan, 'Kami masyarakat Dayak ini marah'" kata narator di awal video.

Hoaks, suku Dayak bentrok di Jakarta karena Rocky Gerung tidak diproses hukumScreenshot Hoaks, suku Dayak bentrok di Jakarta karena Rocky Gerung tidak diproses hukum

Penelusuran Kompas.com

Setelah ditelusuri, narator membacakan artikel Sindonews.com, Rabu (9/8/2023), "Datangi Bareskrim Terkait Kasus Rocky Gerung, Panglima Jilah: Kami Masyarakat Dayak Marah".

Artikel itu memberitakan, tokoh adat Dayak, Panglima Jilah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Agustinus, menyambangi Gedung Bareskrim Polri di Jakarta pada Rabu (9/8/2023).

Ia datang untuk menyampaikan pernyataan sikap TBBR terkait dengan kasus dugaan penghinaan Presiden Jokowi oleh Rocky Gerung.

Sementara, situasi kerusuhan pada thumbnail video tidak berkaitan dengan kedatangan tokoh adat Dayak ke Jakarta.

Gambar tersebut identik dengan thumbnail video YouTube The Guardian, 1 Oktober 2019, yang memberitakan tentang kerusuhan selama aksi demo penolakan revisi UU KPK di Jakarta.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten yang mengeklaim suku Dayak bentrok di Jakarta karena Rocky Gerung tidak diproses hukum adalah hoaks.

Memang benar tokoh adat Dayak mendatangi Bareskrim Polri di Jakarta pada Rabu (9/8/2023), tetapi kedatangannya adalah untuk menyatakan sikap terkait dugaan penghinaan Presiden Jokowi oleh Rocky Gerung. Tidak ada bentrokan yang terjadi.

Sementara, situasi kerusuhan yang ditampilkan pada thumbnail video merupakan peristiwa selama demo penolakan revisi UU KPK di Jakarta pada September 2019.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[HOAKS] Pemilik Kafe Ditangkap karena Sembunyikan Barang Bukti Kasus Jessica Wongso

[HOAKS] Pemilik Kafe Ditangkap karena Sembunyikan Barang Bukti Kasus Jessica Wongso

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK Cek Fakta, Anies Sebut 85 Persen Masyarakat Indonesia Bangun Rumah Sendiri

INFOGRAFIK Cek Fakta, Anies Sebut 85 Persen Masyarakat Indonesia Bangun Rumah Sendiri

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

[HOAKS] Surabaya Lumpuh karena Demo Mahasiswa Tolak Politik Dinasti

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Akun Palsu UNHCR Indonesia Berkomentar soal Pengungsi Rohingya

[HOAKS] Akun Palsu UNHCR Indonesia Berkomentar soal Pengungsi Rohingya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

[HOAKS] Megawati Serahkan Tumpeng ke Jokowi, Bersatu Dukung Ganjar

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Erupsi Gunung Sinabung Dinarasikan sebagai Letusan Marapi

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Erupsi Gunung Sinabung Dinarasikan sebagai Letusan Marapi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gibran Babak Belur Diamuk Warga Solo

[HOAKS] Gibran Babak Belur Diamuk Warga Solo

Hoaks atau Fakta
Disinformasi GDHCN, WHO Tidak Punya Kewenangan Membatasi Akses Wisatawan

Disinformasi GDHCN, WHO Tidak Punya Kewenangan Membatasi Akses Wisatawan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tanaman Bionik Baru Mengandung Nanopartikel

[HOAKS] Tanaman Bionik Baru Mengandung Nanopartikel

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Muhaimin Sebut Perbanyak Pabrik Gula Dapat Kurangi Impor

CEK FAKTA: Muhaimin Sebut Perbanyak Pabrik Gula Dapat Kurangi Impor

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Gunung Tangkuban Parahu Erupsi pada 7 Desember

[HOAKS] Video Gunung Tangkuban Parahu Erupsi pada 7 Desember

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bawaslu Coret Gibran dari Daftar Cawapres

[HOAKS] Bawaslu Coret Gibran dari Daftar Cawapres

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta Pernyataan Prabowo soal Kekaisaran Ottoman

INFOGRAFIK: Cek Fakta Pernyataan Prabowo soal Kekaisaran Ottoman

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks! Ada Gambar Bintang Daud di Bendera Palestina pada 1939

INFOGRAFIK: Hoaks! Ada Gambar Bintang Daud di Bendera Palestina pada 1939

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia

[VIDEO] Beredar Hoaks Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com