Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Hoegeng, Jenderal Polisi yang Jujur dan Sederhana

Kompas.com - 14/07/2023, 17:09 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 14 Juli 2004, Indonesia kehilangan sosok polisi jujur dan sederhana, Jenderal Hoegeng Iman Santoso.

Mantan Kepala Kepolisian RI periode 1968-1971 itu mengembuskan napas terakhirnya pada usia 83 tahun akibat penyakit stroke.

Sebelum wafat, Hoegeng sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Dilansir Harian Kompas edisi 15 Juli 2004, kabar meninggalnya Hoegeng membuat banyak orang berduka.

Sejumlah petinggi Polri serta tokoh nasional melayat ke rumah duka di Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat.

Kala itu, banyak yang menyarankan agar Hoegeng dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, sebab ia dianggap telah banyak berjasa bagi negara.

Namun pihak keluarga menolak. Hoegeng pernah berwasiat agar dimakamkan di TPU Giritama, Desa Tonjong, Kecamatan Bojonggede, Bogor, bersama dengan rakyat biasa.

"Bapak menghendaki lokasi pemakaman di tempat itu, bukan di Taman Makam Pahlawan Kalibata," kata Aditya Soesanto, putra kedua Hoegeng.

Polisi jangan antikritik

Hoegeng lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921. Ayahnya, Soekardjo Kardjihatmodjo adalah ambtenaar, atau pegawai pemerintah Hindia Belanda.

Selepas lulus SMA, Hoegeng melanjutkan ke Recht Hoge School (Sekolah Tinggi Hukum) di Batavia.

Namun ia tidak merampungkan studinya karena Jepang menyerbu Hindia Belanda. Lantas, Ia kembali ke Pekalongan.

Setelah pulang ke Pekalongan ia mengikuti kursus polisi yang diselenggarakan Pemerintah Jepang.

Ketika Indonesia merdeka, kariernya sebagai polisi terus menanjak sampai diangkat menjadi Kapolri pada 1968.

Bagi Hoegeng, jabatan sebagai Kapolri adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan. Ia menginginkan institusi Polri bersih dan dicintai rakyat.

Polisi tidak boleh alergi terhadap kritik. Menurutnya keluhan masyarakat yang didasarkan pada fakta sangat diperlukan untuk melakukan perbaikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com