Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemahaman Peradaban China Kuno soal Alam Semesta dan Bentuk Bumi...

Kompas.com - 24/06/2023, 08:08 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Perkembangan pengetahuan soal alam semesta

China bertahap membedakan ilmu tentang alam semesta dan ramalan yang dikaitkan dengan benda langit.

Astronomi dan matematika merupakan bagian dari ajaran Konfusius. Namun, astronomi dan astrologi merupakan dua cabang pengetahuan yang berbeda.

Menurut studi Perlintasan Batas: Astronomi Barat di Tiongkok Konfusianisme 1600-1800, astronomi dianggap sebagai bagian dalam seni Konfusianisme.

Astronomi difungsikan sebagai pembuat kalender, memprediksi peristiwa langit yang tidak normal, dan untuk ramalan.

Baca juga: Penemuan Eureka, Asteroid Unik di Planet Mars

Kedatangan para Jesuit Eropa seperti Matteo Ricci (1552-1610), memperkenalkan masyarakat China pada pemahaman alam semesta menurut negara lainnya.

Para Jesuit tersebut juga membawa benda dan pengetahuan, seperti teleskop, instrumen Tychonic, trigonometri, dan rumus logaritma.

Pada 1610, para astronom China berhasil memprediksi gerhana Matahari pada 1610.

Salah satu astronom istana, yang juga kenal dengan Ricci, mengusulkan terjemahan buku-buku astronomi Barat dan mencatat preseden teks-teks astronomi Muslim telah diterjemahkan pada awal Dinasti Ming.

Pengetahuan masyarakat China pun semakin berkembang, begitu pula pemahaman soal bentuk Bumi serta alam semesta.

Baca juga: Teleskop James Webb Ungkap Era Reionisasi Alam Semesta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com