Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekecewaan Soeharto ketika Ditinggalkan 14 Menteri...

Kompas.com - 20/05/2023, 16:02 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Soeharto merasa begitu kecewa ketika menerima surat pengunduran diri 14 menteri, pada 20 Mei 1998 malam, di kediamannya, Jalan Cendana, Jakarta.

Dia merasa ditinggalkan para menteri di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita.

Mereka menolak masuk Kabinet Reformasi yang menjadi upaya Soeharto untuk menyelamatkan rezim Orde Baru yang berada di ujung tanduk.

Pengunduran diri para menterinya itu menyadarkan Soeharto bahwa tidak ada pilihan lain selain meletakkan jabatan.

Baca juga: Kala 14 Menteri Mundur Jelang Kejatuhan Soeharto...

Dilansir Kompas.com, suasana hati Soeharto pada malam menjelang pengunduran diri diungkapkan oleh Probosutedjo, adik Soeharto, dalam Memoar Romantika Probosutedjo: Saya dan Mas Harto.

Malam sebelum Soeharto lengser, Probosutedjo kembali ke rumah kakaknya itu sekitar pukul 18.30 WIB. Malam itu suasana di Cendana sangat sepi.

Namun, Probosutedjo memberanikan diri masuk dan melihat Soeharto bersama sang putri, Siti Hardijanti Rukmana, atau biasa dipanggil Mbak Tutut, duduk di ruang tamu.

Dia langsung duduk bergabung dan coba memberikan semangat untuk kakaknya. Namun, Tutut memintanya untuk tidak lagi berupaya meluruskan keadaan.

Tutut pula, kata dia, yang menyodorkan surat pengunduran diri 14 menteri ke hadapannya.

Adapun 14 menteri yang mundur yakni Akbar Tandjung, AM Hendropriyono, Ginandjar Kartasasmita, Giri Suseno Hadinardjono, Haryanto Dhanutirto, dan Justika Baharsjah.

Kemudian, Kuntoro Mangkusubroto, Rachmadi Bambang Sumadhijo, Rahardi Ramelan, Subiakto Tjakrawerdaja, Sanyoto Sastrowardoyo, Sumahadi, Theo L Sambuaga, dan Tanri Abeng.

Saat itu, ungkap Probosutedjo, Tutut mengatakan ayahnya sudah bulat untuk mundur.

"Ia sangat kecewa, itu jelas. Ditinggalkan para menterinya adalah pukulan hebat bagi presiden mana pun," kata Probosutedjo.

Baca juga: Kunjungan Soeharto ke Mesir Sebelum Mundur sebagai Presiden...

Kekecewaan Soeharto bertambah ketika mendengar kabar bahwa Wakil Presiden BJ Habibie menyatakan bersedia menggantikannya sebagai presiden.

Soeharto mengeluhkan sikap Habibie. Ia tak habis pikir Habibie berubah dalam tempo singkat, padahal sebelumnya menyatakan tak sanggup menjadi presiden.

"Ini membuat kakak saya sangat kecewa. Hari itu juga dia memutuskan untuk tidak mau menegur atau bicara dengan Habibie," ungkapnya.

Malam itu, Habibie menelepon Soeharto. Namun, pemimpin Orde Baru itu enggan bicara.

Cerita Habibie menelepon Soeharto pada 20 Mei 1998 malam juga dikonfirmasi oleh mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, yang pada waktu itu ada di kediaman BJ Habibie.

Bagi Probosutedjo, suasana ruang tamu Cendana malam itu tak akan pernah ia lupakan.

Dengan wajah redup namun tenang, ungkapnya, Soeharto mengatakan dengan lirih, "Saya akan mengundurkan diri, baik."

Probosutedjo sempat menanyakan siapa yang akan menjadi presiden setelah Soeharto lengser, dengan singkat Soeharto menyebut nama Habibie.

Pemimpin 32 tahun Orde Baru itu mengatakan, "Sudahlah saya ikhlas."

Keesokan harinya, pada 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB, di Istana Merdeka, Jakarta, Soeharto mengumumkan berhenti dan Wakil Presiden BJ Habibie diangkat menjadi presiden.

Baca juga: Dinamika Seputar Peralihan Kekuasaan Soekarno ke Soeharto...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com