KOMPAS.com - Lowongan pekerjaan atau rekrutmen palsu mengatasnamakan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) kembali beredar.
Rekrutmen palsu itu mengirim surat undangan tes seleksi karyawan kepada calon korbannya.
Perum Bulog mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan lowongan kerja.
Surat itu dimaksudkan agar penerima surat datang ke tes wawancara palsu, padahal mengambil untung dari jasa travel yang ditawarkan.
Melalui Instagram resminya, Perum Bulog menginformasikan bahwa surat undangan tes seleksi karyawan itu dikirim melalui email calon korban.
Surat itu menggunakan logo Bulog yang tidak proporsional serta format kop surat yang tidak sesuai dengan format resmi Perum Bulog.
Selain itu, alamat Perum Bulog yang dicantumkan dalam surat salah.
Kemudian, nama jabatan dari penandatangan surat juga keliru.
Salah satu ciri paling mudah ditandai dari rekrutmen palsu yakni adanya nomor dan tawaran jasa travel.
Pihaknya tidak pernah bekerja sama dengan jasa layanan transportasi dalam melaksanakan seleksi karyawan.
"Perum Bulog tidak bekerjasama dengan biro travel perjalanan, agensi rekrutmen manapun dan tidak memungut biaya apapun selama pelamar mengikuti seleksi yang diselenggarakan Perum Bulog," tulis Instagram Perum Bulog, Rabu (29/3/2023).
Pada salah satu unggahan pengguna Facebook ini, sebaran surat palsu itu bahkan mencantumkan daftar peserta tes wawancara beserta jadwal tahapan seleksinya.
Tertera 20 daftar nama peserta, dilengkapi nama panjang dan nomor peserta.
Penipuan lowongan kerja mengatasnamakan Perum Bulog bukan pertama kali terjadi. Tahun lalu, Kompas.com menemukan sebaran surat serupa dengan modus yang sama.
Salah satu tips agar tidak mudah tertipu lowongan kerja palsu adalah dengan mencermati alamat email pengirimnya.
Alamat email resmi Perum Bulog memiliki akhiran "@bulog.go.id", sementara alamat dengan gmail, yahoo, dan sejenisnya dipastikan bukan email resmi Perum Bulog.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.