Ada beberapa bagian yang cacat dan menunjukkan bahwa itu adalah gambar palsu.
Sehingga, bagi pemeriksa fakta dibutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk memastikan keaslian sebuah gambar.
"Bagi seorang pengecek fakta, kesabaran, keuletan dan tekad adalah hal penting. Kita harus menggunakan semua cara dan tool untuk menyingkirkan informasi palsu," kata dia.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho menuturkan bahwa peningkatan kapasitan para pemeriksa fakta diperlukan, mengingat sebaran disinformasi semakin beragam.
Ini termasuk munculnya disinformasi yang diproduksi dengan teknologi AI.
Dia menyatakan, beberapa organisasi maupun media yang bekerja di bidang cek fakta perlu juga untuk menambah sejumlah materi yang kekinian, seperti halnya tentang teknologi AI.
"Selama ini teman-teman Cek Fakta AJI, AMSI, Mafindo kan punya materi, nah bisa jadi materi-materi itu lama kelamaan akan ketinggalan. Seperti tadi bagaimana kita medeteksi disinformasi yang dihasilkan AI. Mungkin di materi kita belum banyak ada," kata Septiaji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.