KOMPAS.com - Kabar mengenai dugaan suap wasit yang menjerat FC Barcelona menghebohkan dunia sepak bola pada awal tahun ini.
Klub berjuluk Blaugrana itu didakwa oleh kejaksaan Spanyol melakukan suap kepada mantan Wakil Presiden Komite Wasit Spanyol (CTA) periode 1994-2018, Jose Maria Enriquez Negreira.
Dalam dakwaan itu disebutkan bahwa Barcelona diketahui membayar Negreira sebesar 6,7 juta euro sejak 2001 hingga 2018. Uang itu dibayarkan Barcelona melalui dua perusahaan Negreira, yakni DASNIL dan NILSAT.
Menurut kejaksaan Spanyol, Barcelona memberikan uang kepada Negreira untuk memengaruhi wasit supaya memberikan keputusan yang menguntungkan bagi El Barca.
Baca juga: Barcelona Didakwa dengan Korupsi Terkait Pembayaran ke Bos Perwasitan Spanyol
Beberapa pihak pun kini tengah menanti persidangan kasus itu. Sebab, nantinya pengadilan yang akan memutuskan apakah Barcelona bersalah atau tidak.
Berikut Kompas.com merangkum beberapa fakta tentang kasus dugaan suap wasit yang menjerat Barcelona tersebut
Dilansir The Athletic , kejaksaan Spanyol sudah mulai menyelidiki kasus dugaan suap yang dilakukan Barcelona kepada Negreira sejak Mei 2022.
Kejaksaan mendapat informasi dari pemeriksa pajak terkait adanya dugaan penyimpangan yang dilakukan Barcelona dengan perusahaan milik Negreira, DASNIL.
Setelah dilakukan penyelidikan hampir satu tahun, pada 10 Maret 2023 lalu kejaksaan mengungkapkan adanya uang yang diberikan Barcelona kepada Negreira sebesar 6,7 juta euro.
Uang itu dibayarkan sejak tahun 2001 hingga 2018 kepada perusahaan milik Negreira, DASNIL dan NILSAT.
Baca juga: Barcelona Dihujani Uang Palsu, Disebut Mafia, Dituntut Turun Kasta
Barcelona, sebagai badan hukum, kini telah didakwa dengan kejahatan "korupsi berkelanjutan dalam bisnis". Undang-undang Spanyol yang berkaitan dengan kejahatan ini ditetapkan pada 2010.
Sejak 2015, undang-undang tersebut telah memasukkan bagian khusus yang menargetkan korupsi dalam olahraga. Bagian itu yakni ketika diduga ada upaya untuk menentukan atau mengubah hasil pertandingan dengan cara yang curang.