Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sejumlah unggahan di media sosial membagikan informasi keliru tentang adanya perang antara Indonesia dengan Australia untuk memperebutkan gugusan Pulau Pasir.
Salah satu klaim yang disertakan, bom dari militer Australia telah mengenai rombongan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut salah.
Klaim adanya perang antara Indonesia dan Australia untuk memperebutkan gugusan Pulau Pasir dan perbatasan salah satunya disebarkan akun Facebook ini.
Narasi video itu mengatakan pasukan militer kedua negara saling mendekat ke perbatasan dan siap berperang. Pasukan TNI penjaga Pulau Pasir dan titik perbatasan lainnya disebutkan ditambah.
Tiba-tiba, berdasarkan unggahan itu, rudal Australia meledak di pusat konvoi TNI tersebut hingga menyebabkan korban jiwa. Klaim itu disebutkan berdasarkan berita dari Viva Militer.
Disebutkan juga bahwa wakil masyarakat adat dari Timor Barat, Rote, Sabu, dan Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ferdi Tanoni, meminta Australia meninggalkan Pulau Pasir.
Dia membeberkan bukti Pulau Pasir milik Indonesia, dari pengukuran yang dilakukan Pemerintah Kolonial Belanda di Indonesia, yang tertuang dalam catatan acte van eigendom.
Keterangan yang disertakan dalam unggahan tersebut sebagai berikut:
Tak sempat di tepis...!!! Ratusan rudal Au5tr4al1a mendarat tepat di jantung konvoi TN1...
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk menemukan informasi selengkapnya mengenai potongan-potongan video dalam unggahan di Facebok tersebut.
Ditemukan video identik iring-iringan truk TNI dalam saluran YouTube ini, yang merupakan kegiatan Batalyon Bekang 2 Kostrad, di Malang, yang diunggah pada 2020.
Dilansir dari situs resmi Kostrad TNI, Batalyon Bekang 2 merupakan memiliki tugas utama melaksanakan pemeliharaan dan perawatan alat utama sistim persenjataan (alutsista).
Sementara kendaraan bertuliskan Denzipur-10/KYD yang ditampilkan dalam unggahan di Facebook identik dengan video ini, yang disebutkan sebagai kegiatan tes truk dobel gardan milik TNI.
Dalam dua video itu tidak disebutkan ada kaitannya dengan klaim perang antara Indonesia dengan Australia. Berita perang antara dua negara itu juga tidak ada di situs media Viva.co.id.
Justru ditemukan berita cek fakta di media tersebut yang membantah adanya perang antara kedua negara.
Diberitakan juga bahwa Kementerian Luar Negeri Indonesia telah menyatakan Pulau Pasir milik Australia berdasarkan catatan sejarah.
Di sisi lain, kedua negara saling berkoordinasi dalam menangani batas negara. Misalnya saat nelayan Indonesia melewati batas negara, Australian Border Force (ABF) mengembalikan mereka ke Tanah Air, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Hal itu menunjukkan tidak ada peperangan di antara kedua negara karena isu perbatasan maupun perebutan Pulau Pasir.
Ferdi Tanoni memang sempat mengatakan Pulau Pasir milik Indonesia, namun telah dibantah Pemerintah Indonesia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, bisa disimpulkan bahwa klaim ratusan rudal Australia menyerang jantung konvoi TNI dalam perang perebutan perbatasan negara adalah hoaks.
Tidak ada perebutan Pulau Pasir ataupun batas negara antara Indonesia dengan Australia, yang telah dikonfirmasi pernyataan Kementerian Luar Negeri RI.
Video yang digunakan dalam unggahan itu sesungguhnya kegiatan lain yang tidak terkait dengan klaim perang antara dua negara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.