Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpengaruh Hoaks, Puluhan Orang Ingin Adopsi Bayi Korban Gempa Cianjur

Kompas.com - 02/12/2022, 11:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Puluhan orang telah menghubungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk mengonfirmasi kabar mengadopsi bayi korban bencana alam.

Gempa bumi Cianjur terjadi pada 21 November 2022, yang terus diikuti gempa susulan dan menyebabkan setidaknya 328 korban jiwa.

Setelah kejadian itu, beredar kabar adanya kesempatan untuk mengadopsi bayi anak korban gempa yang tengah dirawat di RSUD Sayang.

Wakil Direktur Pendidikan dan Pengembangan Mutu RSUD Sayang Cianjur, dr Sanny Sanjaya, MHKes mengatakan, pihaknya menerima banyak pertanyaan terkait kesempatan adopsi.

Baca juga: Awas Hoaks, BMKG Tidak Sebarkan Voice Note Akan Terjadi Gempa di Waduk CIrata

Orang-orang yang ingin mengadopsi bayi menghubungi pihak RS melalui telepon, datang ke meja pelayanan informasi RSUD, hingga bertemu secara pribadi.

"Kami menerangkan dengan baik-baik, karena mereka pun juga sangat berharap, tapi itu kan hoaks aja, enggak benar, itu berita menyesatkan," kata Sanny melalui telepon, Senin (28/11/2022).

Dia menjelaskan, hoaks itu dicetuskan oleh seseorang melalui aplikasi daring, dari proses mitigasi bencana yang dilakukan RSUD Sayang setelah gempa.

Pihak RSUD mengeluarkan pasien dari gedung setelah terjadi gempa pertama. Untuk pasien bayi dan anak-anak dikumpulkan tersendiri agar tidak campur dengan pasien lain.

Namun seseorang mengambil foto mereka dan mengatakan seolah-olah anak-anak itu boleh diadopsi, karena mereka adalah anak dari keluarga korban gempa.

Baca juga: Sederet Fakta Terkait Gempa Cianjur Berkekuatan M 5,6

Sanny menjelaskan, pihaknya memberikan keterangan yang benar dan melalui klarifikasi di akun Instagram RSUD Sayang, hingga efek hoaks itu pun semakin berkurang.

"Mungkin ada yang iseng, dibumbui dengan kalimat-kalimat itu tadi, yakni siapa yang mau adopsi. Padahal itu semuanya punya, ibunya ada, keluarganya ada, itu pun sudah selamat, semuanya diberikan ke orang tuanya," kata dia.

Dia juga menjelaskan, tempat perawatan pasien anak pun kini tetap dipisah dengan pasien dewasa. Kendati semuanya tinggal di tenda.

Secara umum, pihaknya tengah merawat 28 pasien dengan luka ringan hingga sedang. Sementara pasien dengan luka berat dipindahkan ke rumah sakit penyangga.

Hingga wawancara dilakukan, pihaknya belum pernah merawat anak atau bayi yatim piatu korban gempa.

Jika nanti ada, penanganan lebih lanjut akan dikoordinasikan dengan Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Invasi Korut pada 1950 yang Memicu Perang Korea

Invasi Korut pada 1950 yang Memicu Perang Korea

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Suporter Romania Teriakkan Nama Putin ke Pendukung Ukraina

[HOAKS] Suporter Romania Teriakkan Nama Putin ke Pendukung Ukraina

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Jenazah Jemaah Haji pada 2024

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Jenazah Jemaah Haji pada 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Presiden FIFA Saksikan Laga Jerman Vs Skotlandia pada Euro 2024

[KLARIFIKASI] Presiden FIFA Saksikan Laga Jerman Vs Skotlandia pada Euro 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Surat Pengumuman Perubahan Tarif Transfer Antarbank dari BSI

[HOAKS] Surat Pengumuman Perubahan Tarif Transfer Antarbank dari BSI

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Anies Sebut Ingin Jadi Gamer Setelah Kalah Pilpres

[HOAKS] Anies Sebut Ingin Jadi Gamer Setelah Kalah Pilpres

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Pisang dari Somalia Mengandung Cacing Berbahaya

[VIDEO] Hoaks! Pisang dari Somalia Mengandung Cacing Berbahaya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Joe Biden Dikabarkan Meninggal di Guantanamo pada 2018, Cek Faktanya

INFOGRAFIK: Joe Biden Dikabarkan Meninggal di Guantanamo pada 2018, Cek Faktanya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tempat Parkir dengan Atap Taman Berada di China, Bukan Jepang

INFOGRAFIK: Tempat Parkir dengan Atap Taman Berada di China, Bukan Jepang

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Tidak Ada Koalisi dan Oposisi dalam Sistem Presidensial Indonesia?

CEK FAKTA: Benarkah Tidak Ada Koalisi dan Oposisi dalam Sistem Presidensial Indonesia?

Hoaks atau Fakta
Benarkah Palestina Lolos Kualifikasi Piala Dunia untuk Kali Pertama?

Benarkah Palestina Lolos Kualifikasi Piala Dunia untuk Kali Pertama?

Hoaks atau Fakta
Fakta Paus Biru, Mamalia Laut Terbesar yang Terancam Punah

Fakta Paus Biru, Mamalia Laut Terbesar yang Terancam Punah

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Paduan Suara Militer Korut Bawakan Lagu Queen

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Paduan Suara Militer Korut Bawakan Lagu Queen

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pedangdut Siti Badriah Meninggal pada 23 Juni 2024

[HOAKS] Pedangdut Siti Badriah Meninggal pada 23 Juni 2024

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Impor Beras Tidak sampai 5 Persen dari Kebutuhan Nasional?

CEK FAKTA: Benarkah Impor Beras Tidak sampai 5 Persen dari Kebutuhan Nasional?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com