Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video beredar di Facebook dan telah ditonton lebih dari 141.000 kali, yang menyatakan adanya percobaan pembunuhan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Klaim yang disertakan dalam unggahan itu, seorang tokoh terlibat dalam upaya tersebut dan kini terancam dijebloskan ke penjara.
Adapun tokoh yang dibahas dalam video adalah seseorang yang terlihat seperti mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla alias JK.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut keliru atau hoaks.
Video yang diunggah 11 November 2022 itu diawali sosok Jusuf Kalla yang mempertanyakan keseriusan pemerintahan Presiden Jokowi, terkait dengan penanganan pandemi Covid-19.
Kemudian, diikuti narasi suara yang membahas rekam jejak politik Presiden Jokowi dan JK. Disebutkan kebijakan Jokowi terkait harga semen merugikan perusahaan milik keluarga JK.
Klaim yang juga disertakan bahwa JK merasa geram, kemudian menyerang dengan melancarkan banyak kritikan terhadap Pemerintahan Jokowi saat ini.
Foto thumbnail video tersebut memperlihatkan JK mengenakan baju tahanan berwarna jingga dikelilingi polisi dan Jokowi, di depan sebuah meja.
Berikut keterangan yang disertakan:
gempar !! upaya b*nvh Jokowi gagal total, tokoh ini t3rancam dij3blosk4n ke p*njara
Serangkaian klaim yang disampaikan dalam foto, suara dan tulisan itu seakan-akan JK terlibat dalam upaya pembunuhan Presiden Jokowi, telah ditangkap polisi dan terancam dijebloskan ke penjara.
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk menemukan informasi lebih lengkap tentang foto yang memperlihatkan sosok mirip JK berpakaian tahanan warna jingga.
Ditemukan foto identik dari berita Antaranews, tentang proses hukum yang harus dihadapi terpidana kasus korupsi Bank Bali, Djoko Tjandra.
Foto yang menjadi thumbnail video yang beredar di Facebook diketahui merupakan hasil olah dengan penambahan sosok Jokowi dan penggantian wajah Djoko Tjandra menjadi JK.
Pencarian dengan mesin pencari menunjukkan bahwa kalimat JK mempertanyakan keseriusan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin telah digunakan dengan konteks yang keliru.