Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiprah Tan Malaka Membangun Sekolah untuk Rakyat di Semarang

Kompas.com - 14/11/2022, 18:45 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gedung Sarekat Islam Semarang menjadi saksi sejarah kemerdekaan Indonesia.

Sejumlah tokoh pernah beraktivitas di sana, salah satunya Tan Malaka yang dijuluki Bapak Republik Indonesia.

Pertemuan Tan Malaka dan Semaoen pertama kali terjadi pada Kongres Sarekat Islam di Yogyakarta pada Maret 1921.

Setelah berkenalan, Semaoen mengajak Tan Malaka ke Semarang dan sepakat membangun sekolah untuk rakyat.

Bersama Semaoen, Ketua Sarekat Islam Semarang, Tan Malaka mengelola sekolah yang diberi nama SI School. Tan Malaka pun dipercaya menjadi pemimpinnya.

Baca juga: Tan Malaka, Pahlawan Nasional dan Bapak Republik yang Terlupakan...

Sejarawan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Tsabit Azinar Ahmad menjelaskan, ketangkasan Semaoen dalam memimpin Sarekat Islam Semarang membuat Tan Malaka tertarik datang ke Semarang. Saat itu, Sarekat Islam Semarang berhaluan komunisme.

"Pintarnya Semaoen juga yang menarik minat dari Tan Malaka untuk masuk ke situ. Jadi gerakannya (Sarekat Islam Semarang) itu rapi kemudian tepat sasaran," ujar Tsabit, saat diwawancarai, Minggu (2/10/2022).

Berpuluh-puluh tahun berlalu, gedung yang digunakan sebagai tempat belajar para siswa SI School masih bertahan.

Gedung tersebut berlokasi di tengah permukiman warga Kampung Gendong, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang.

Namun beberapa warga sekitar yang ditemui Kompas.com tidak mengetahui bahwa gedung tersebut pernah digunakan sebagai sekolah oleh Tan Malaka.

Ketika Kompas.com menanyakan terkait sejarah Gedung Sarekat Islam Semarang, kebanyakan menjawab bahwa gedung tersebut lekat dengan stigma Partai Komunis Indonesia (PKI).

Konon, Gedung Sarekat Islam Semarang pernah akan dirobohkan. Namun rencana tersebut urung terealisasi setelah gedung itu dipugar dan dijadikan cagar budaya pada 2014.

Baca juga: Menengok Gedung Sarekat Islam di Semarang, Rekam Jejak Perjuangan Tan Malaka hingga DN Aidit

Pemugaran Gedung Sarekat Islam secara tidak langsung menyelamatkan sejarah mengenai kiprah Tan Malaka membangun sekolah yang menentang sistem pendidikan barat Hollandsch Inlandsche School (HIS).

Dalam buku berjudul SI Semarang dan Onderwijs (1921), Tan Malaka menulis bahwa sistem SI School lebih baik dibadingkan dengan sekolah HIS yang kebarat-baratan. Menurut dia,budaya yang ada di SI School lebih cocok untuk anak pribumi.

Bukan saja karena ongkos buat uang sekolah adalah lebih enteng, dan pengajaran ternyata lebih baik seperti keterangan anak-anak sendiri yang datang dari sekolah-sekolah partkulier, tetapi yang terutama sekali, karena hawa di sekolah SI lebih sehat dan lebih dekat pada watak dan sifat anak asal dari Timur,” tulis Tan Malaka, dikutip dari arsip terbitan Yayasan Massa, (1987), Senin (14/11/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

[KLARIFIKASI] Menkominfo Bantah Apple Batal Investasi Rp 1,6 Triliun di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

[VIDEO] Hoaks Spesimen Surat Suara dan Paslon yang Bersaing di Pilkada Jatim 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

INFOGRAFIK: Konten Keliru Sebut Spotify Perlihatkan Fitur Batas Usia Pengguna

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

INFOGRAFIK: Hoaks Elkan Baggot Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas U23 Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[HOAKS] FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com