[HOAKS] Video Aksi Pemain Ligue 1 Kritik Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan pemain klub Ligue 1, Toulouse dan Montpellier, menutup hidung dan mata mereka dengan jersei beredar di Facebook.

Beberapa akun Facebook yang mengunggah video tersebut menyebutkan bahwa video itu merupakan aksi teatrikal untuk mengkritik kepolisian yang menggunakan gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan.

Video itu pun mendapat respons beragam dari pengguna media sosial. Namun setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan salah konteks.

Video tersebut bukan aksi teatrikal untuk menyindir kepolisian yang menggunakan gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan.

Narasi yang beredar

Narasi yang menyebutkan bahwa pemain klub Toulouse dan Montpellier melakukan aksi teatrikal untuk mengkritik penggunaan gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan diunggah oleh akun Facebook ini dan ini.

Akun tersebut membagikan video singkat berdurasi 44 detik dengan keterangan berikut :

Pada pertandingan di Ligue 1 mereka memberikan protes atas aksi Polisi yang menembak gas air mata ke…

Penelusuran Kompas.com

Penelusuran yang dilakukan oleh Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan bahwa video yang diunggah oleh beberapa akun Facebook tersebut identik dengan yang ada di Twitter Btsportfootball ini.

Dalam keterangannya disebutkan bahwa pertandingan antara Toulouse dan Montpellier sempat dihentikan karena ada suporter yang melempar gas air mata ke lapangan.

“Adegan mengejutkan di Perancis. Pertandingan Ligue 1 antara Toulouse dan Montpellier telah dihentikan sejenak, dilaporkan karena pelepasan gas air mata di lapangan,” tulis akun Twitter Btsportfootball

Dilansir dari Dailymail, laga Ligue 1 antara Toulouse dan Montpellier Minggu (2/10/2022) dihentikan saat gas air mata dilepaskan ke lapangan oleh suporter Montpellier.

Setelah gas air mata dilepaskan, para pemain menutupi mata dan hidung mereka dengan jersei. Pertandingan pun segera dihentikan dan para pemain dibawa ke ruang ganti oleh wasit Jeremie Pignard.

Toulouse memimpin 4-1 ketika insiden itu terjadi pada menit ke-57. Setelah dihentikan selama 15 menit dan dianggap aman, pertandingan kembali dilanjutkan.

Sampai peluit tanda akhir pertandingan dibunyikan Toulouse tetap memimpin, mereka unggul dengan skor 4-2.

Kesimpulan

Narasi yang menyebutkan bahwa pemain klub Ligue 1, Toulouse dan Montpellier menutup hidung dan mata mereka dengan jersei untuk menyindir penggunaan gas air tidak keliru dan salah konteks. 

Para pemain Toulouse dan Montpellier menutup hidung dan mata mereka dengan jersei karena ada suporter yang melepaskan gas air mata ke lapangan, bukan aksi teatrikal atas tragedi di Kanjuruhan.