“Transformasi DNA manusia menjadi struktur triple helix yang stabil dengan RNA tidak mungkin dilakukan,” kata Burgio.
Ada beberapa keadaan di mana struktur triple heliks RNA-DNA dapat terjadi pada DNA, tetapi formasi ini akan pendek, tidak stabil, dan terdegradasi dengan sangat cepat karena perbedaan komposisi kimia RNA dan DNA.
Burgio menjelaskan, RNA yang ditumpangkan di atas DNA dalam struktur ini, tidak dimasukkan sebagai bagian dari DNA itu sendiri.
“Oleh karena itu, saya akan mengkualifikasikan klaim yang dibuat dalam video ini tidak realistis dan menyesatkan,” katanya.
Narasi soal vaksin Covid-19 yang dapat mengubah DNA manusia telah beredar di Indonesia setidaknya sejak 2021.
Seperti yang ditulis oleh Kompas.com, Kamis (14/1/2021), beredar imbauan untuk menghindari vaksin Covid-19.
Ahli biologi molekuler Indonesia, Ahmad Utomo, telah membantah narasi tersebut.
Ahmad menjelaskan genom manusia berlokasi di nukleus, sementara mRNA, vaksin yang menjadi protein spike. Adapun mRNA tidak bisa bergabung dengan DNA karena berbeda molekul.
Saat vaksin disuntikkan ke tubuh manusia, mRNA vaksin tersebut akan masuk ke sitoplasma dan tidak akan masuk ke nukleus di mana genom manusia berada.
“Jadi kalau pun ada mRNA dari vaksin yang kesasar ke nukleus, dia tidak akan bereaksi dengan DNA yang ada di nukleus,” kata Ahmad.
Lebih lanjut, saat vaksin masuk di sitoplasma, ia akan dibaca oleh ribosom yang akan membaca pesan genetik mRNA (messenger RNA atau pembawa pesan RNA).
“Saat ribosom membaca pesan cara membuat protein spike, maka dia akan memunculkan protein spike yang akan memunculkan antibodi,” pungkas Ahmad.
Maka dapat disimpulkan, narasi yang menyebut bahwa vaksin Covid-19 dapat mengubah DNA manusia adalah hoaks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.