KOMPAS.com - Sebuah video viral dari akun Twitter bercentang biru memperlihatkan reptil yang disebut sebagai buaya, yang menguasai sebuah pantai. Jumlah buaya terlihat mencapai ratusan ekor.
Klaim yang disertakan menyatakan bahwa buaya-buaya itu menginvasi pantai di Brazil dan membuat penduduk setempat panik. Twit itu bisa dilihat di sini.
Keterangan lengkap dari twit itu sebagai berikut:
Di Brazil, invasi buaya yang membanjiri salah satu pantai dengan beberapa ratus, bahkan ribuan, dan penduduk setempat panik.
Dilansir dari Reuters, konten itu telah di-retweet puluhan ribu kali sejak diunggah pada 15 September 2022.
Ditambah lagi, video dan klaim yang sama juga diunggah di sini, sini dan sini.
Reuters menemukan video identik di akun Instagram Pantanal Pesca, yang menjual perlengkapan memancing, yang diunggah 25 Agustus 2022. Video mereka bisa dilihat di sini.
Akun tersebut belum memberikan jawaban setelah dicoba dihubungi. Namun di unggahan mereka, Pantanal Pesca tidak menuliskan soal invasi atau penduduk yang panik.
Suara yang terdengar dari video Pantanal Pesca dengan label "Audio Asli" menjelaskan dengan bahasa Portugis bahwa hewan-hewan itu adalah reptil jenis caiman, bukan buaya.
Lokasi perekaman video juga disebutkan di sepanjang Sungai Nabileque, di pedalaman Negara Bagian Mato Grosso do Sul, bagian selatan Brasil.
Menurut World Wildlife Fund (WWF), Pantanal adalah nama lahan basah terbesar di dunia yang berada di wilayah Bolivia, Brasil, dan Paraguay, di mana hidup 10 juta caiman.
Peneliti Asosiasi di University of Texas Rio Grande Valley, Drew Davis, menjelaskan bahwa video tersebut kemungkinan spesies Yacare Caimans yang ditemukan di wilayah Pantanal.
Menurut Davis, aktivitas ratusan caiman berbaris di tepi sungai di kawasan Pantanal adalah hal biasa.
"Caiman ini tidak menyerang di mana saja. Dengan lebih sedikit air di seluruh lanskap (Pantanal), individu berkumpul di sisa air, menghasilkan kepadatan tinggi seperti yang ditunjukkan dalam video," kata Davis.
Profesor Ekologi Satwa Liar di University of Florida, Frank Mazzotti, juga menyatakan hal yang sama.