KOMPAS.com - Beredar unggahan video yang memperlihatkan seorang pria Rusia bersembunyi di dalam sebuah kulkas.
Narasi video menyebutkan, pria itu bersembunyi di dalam kulkas untuk menghindari perintah mobilisasi militer yang dikeluarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Military mobilisation in Russia. Privet Andrey. pic.twitter.com/uo32T3qzRC
— Anton Shekhovtsov ? (@A_SHEKH0VTS0V) September 21, 2022
Sebagaimana diketahui, Putin mengeluarkan perintah mobilisasi parsial pada 21 September 2022 untuk menambah kekuatan tempur negaranya dalam perang Rusia-Ukraina.
Mobilisasi disinyalir sebagai upaya menambal kekuatan tempur Rusia yang mengalami kemunduran besar setelah kesuksesan Ukraina melancarkan serangan balik di sekitar Kharkiv.
Tak lama setelah perintah mobilisasi dikeluarkan, warga Rusia dari berbagai kota menggelar unjuk rasa menolak perintah itu.
Mobilisasi parsial mendapatkan penolakan dari banyak warga Rusia, dan bahkan banyak warga yang memilih meninggalkan negaranya agar terhindar dari kewajiban itu.
Meski demikian, video seorang pria Rusia bersembunyi di dalam kulkas tidak ada hubungannya dengan mobilisasi parsial.
Dilansir dari Reuters, versi lengkap dari video yang beredar di Twitter itu ditemukan di kanal YouTube milik saluran televisi regional Rusia, OTV.
OTV mengunggah video itu ke YouTube pada 19 Februari 2015.
Video itu menunjukkan seorang warga Yekaterinburg, Rusia, menghindar dari petugas pengadilan dengan bersembunyi di kulkas, karena dia tidak ingin muncul di pengadilan.
Di sisi lain, perintah mobilisasi parsial Putin mendapatkan penolakan keras dari banyak warga Rusia. Sebagian orang bahkan memilih kabur ke luar negeri.
Diberitakan Kompas.com, Minggu (25/9/2022) ratusan orang ditangkap pihak berwenang ketika demo menentang mobilisasi parsial Rusia berlanjut di seluruh negeri.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) independen, OVD-Info, mengatakan, sebanyak 724 orang ditahan di 32 kota berbeda pada Sabtu (24/9/2022) saja.
Aksi demo yang meluas pecah sejak Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana merekrut 300.000 orang untuk berperang di Ukraina melalui skema mobilisasi parsial.
Sementara itu, juru bicara perbatasan Finlandia mengatakan, jumlah orang Rusia yang memasuki Finlandia meningkat dua kali lipat sejak Moskwa mengumumkan mobilisasi parsial untuk perang di Ukraina.
"6.470 orang Rusia tiba di Finlandia melintasi perbatasan darat pada Kamis," dibandingkan dengan 3.100 entri pada awal minggu, kata juru bicara penjaga perbatasan kepada AFP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.