KOMPAS.com - Front Timur menjadi lokasi pertempuran di era Perang Dunia II (1939-1945) yang kerap terlupakan, namun memegang peran penting dalam kekalahan Jerman. Wilayah itu meliputi Eropa bagian tengah dan timur.
Salah lokasi perang itu adalah Leningrad, yang sekarang bernama Saint Petersburg. Kota di Uni Soviet ini terus diincar Pemimpin Jerman Nazi Adolf Hitler selama Perang Dunia II.
Dilansir dari History.com, Jerman dan Finlandia bersama-sama menyerang Uni Soviet pada 1941, tepatnya di daratan antara Teluk Finlandia dan Danau Ladoga.
Jerman mulai menuju Leningrad pada Juni, dan Finlandia menuju Karelian Isthmus. Pada 8 September 1941, pasukan Jerman memulai pengepungan Leningrad.
Baca juga: Mengenang Perlawanan Warga Cekoslovakia atas Invasi Uni Soviet pada Agustus 1968...
Alasan Kota Leningrad jadi incaran utama Jerman karena merupakan salah satu wilayah terpenting Uni Soviet. Selain bekas ibu kota Kekaisaran Rusia, terdapat berbagai industri di sana.
Nama Leningrad diambil untuk memperingati nama Vladimir Ilyich Ulyanov atau yang lebih dikenal sebagai Vladimir Lenin, pendiri Uni Soviet.
Sebelum terjadi pengepungan, tiga per empat pabrik telah dievakuasi ke arah timur, namun 2 juta penduduk tetap tinggal dan mempersiapkan penyambutan pada tentara Jerman.
Semua orang yang sehat dan bugar, kompak membangun benteng anti-tank meliputi segala penjuru arah kota. Setelah Jerman datang dan memutus jalur kereta api, mereka mulai menyerang kota.
Baca juga: 15 Agustus 1961: Tembok Berlin Dibangun, Wujud Perang Dingin Uni Soviet vs Sekutu
Hari pertama pengepungan dibuka dengan pengeboman dari udara oleh Jerman pada gudang-gudang yang berisi bahan makanan, yang bahkan jumlahnya sudah sedikit.
Di antara warga sipil, ada juga 200.000 Tentara Merah Uni Soviet di dalam kota yang memanfaatkan benteng untuk bertahan dan menyerang musuh. Namun, persediaan makanan akan menjadi masalah utama.
Tentara Jerman bergerak ke timur pada Oktober 1941, memutus jalan utama dan rel kereta ke selatan, untuk memutuskan jalur-jalur bantuan yang mungkin datang dari Uni Soviet.
Tentara Finlandia yang telah menaklukkan Karelian Isthmus, datang membantu Jerman dari arah utara pada November 1941, hingga hampir seluruh sisi kota terkepung.
Baca juga: 22 Juli 1987: Negosiasi Alot AS-Uni Soviet Capai Kesepakatan Pengendalian Senjata Nuklir
Hanya sedikit celah melalui Danau Ladoga yang memungkinkan aktivitas keluar dan masuk ke kota.
Sementara di dalam, artileri dan pengeboman udara dari Jerman dioperasikan beberapa kali per hari selama bulan-bulan awal.