KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan kapal terbalik di laut telah dilihat puluhan ribu kali di media sosial dengan klaim bahwa kecelakaan tersebut terjadi di Bangladesh pada Agustus 2022.
Video berdurasi lebih dari 11 menit itu menunjukkan sebuah kapal perlahan miring sebelum tenggelam.
Adapun video tersebut pertama kali muncul di Facebook pada 19 Agustus 2022 dibagikan oleh akun ini. Sejak diunggah di Facebook, video tersebut telah 18.000 kali ditonton.
Dalam keterangannya pengunggah video menuliskan keterangan bahwa kapal tersebut membawa bahan bakar dengan nilai nominal 6 miliar taka (63 juta dollar AS).
"Sebuah kapal Bangladesh yang membawa bahan bakar senilai enam miliar taka [$63 juta] telah tenggelam. Lambungnya retak setelah dimuat." tulis pengunggah video dalam bahasa Bengali.
Namun setelah ditelusuri, ternyata kecelakaan kapal dalam video bukanlah di Bangladesh dan tidak terjadi pada bulan Agustus 2022.
Kecelakaan kapal di Indonesia
Pencarian dengan teknik reverse image search menunjukkan bahwa video tersebut identik dengan unggahan di YouTube Arkananta Indonesia ini. Video itu diunggah pada 17 November 2015,
Judul dan keterangan video dalam bahasa Indonesia mengidentifikasi kapal tersebut bernama Wihan Sejahtera.
Disebutkan, kapal Wihan Sejahtera tenggelam di perairan lepas terminal pelabuhan Teluk Lamong, di provinsi Jawa Timur.
Dilansir dari AFP dalam video yang beredar terdengar orang yang berbicara dalam bahasa Indonesia tentang terbaliknya kapal Wihan Sejahtera.
"Lihat itu, banyak penumpang yang melompat dari kapal," kata seorang pria di awal klip.
Pada tanda satu menit, 30 detik, yang lain berkata: "Jangan khawatir, kapal tidak akan tenggelam. Itu akan miring begitu saja."
Komite Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia merilis laporan investigasi tentang tenggelamnya kapal tersebut pada tahun 2016. Dilaporkan 212 orang diselamatkan dari kapal penumpang setelah kecelakaan itu.
"Tidak ada korban jiwa dari kecelakaan ini," kata laporan tersebut.
Peristiwa tersebut pun telah diberitakan oleh media di Indonesia seperti RCTI dan Berita Satu pada 2015.
Hingga 31 Agustus 2022 tidak ditemukan laporan resmi tentang kapal yang tenggelam di Bangladesh seperti narasi yang beredar di media sosial tersebut. Sehingga dipastikan informasi yang beredar itu keliru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.