Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah CDC Menyebut Cacar Monyet Bisa Menyebar Lewat Udara?

Kompas.com - 09/08/2022, 15:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini, sebuah tangkapan layar artikel dengan logo BBC News memuat informasi terkini terkait cacar monyet beredar di media sosial.

Informasi yang dimuat dalam artikel itu disebut berasal dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC).

"Apa yang harus Anda ketahui tentang cacar monyet," demikian judul artikel tersebut.

Artikel itu memuat klaim sebagai berikut:

  • CDC sekarang telah mengklasifikasikan penyakit ini sebagai penyakit yang ditularkan melalui udara dan siapa pun dalam jarak 15 kaki dapat tertular
  • Penyakit ini sekarang diklasifikasikan sebagai herpes
  • Penyakit ini biasanya berlangsung 2-4 bulan. Jika Anda memiliki gejala, hindari pergi ke luar
  • Cacar monyet bisa menyebabkan kelumpuhan

Bukan berasal dari BBC News

Dilansir dari laman pemeriksa fakta PolitiFact, BBC News mengonfirmasi bahwa mereka tidak menerbitkan artikel atau pun infografis dalam tangkapan layar tersebut.

Penelusuran yang dilakukan PolitiFact terhadap judul tangkapan layar di situs web BBC News tidak menemukan hasil yang cocok.

Pada 2 Agustus 2022, BBC News menerbitkan sebuah berita tentang cacar monyet dengan judul, "Apa itu cacar monyet dan bagaimana Anda tertular?"

Artikel tersebut mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Keamanan Kesehatan Inggris, dan tidak memuat klaim seperti yang tercantum di tangkapan layar.

Selain itu, reverse image search terhadap tangkapan layar itu menggunakan Google Image, TinEye, Bing dan Yandex juga tidak memberikan hasil yang cocok.

Penelusuran lebih lanjut yang dilakukan PolitiFact terhadap klaim yang dibagikan dalam gambar juga tidak menghasilkan apa-apa, menunjukkan bahwa gambar itu palsu dan tidak dibagikan oleh BBC News.

Klaim yang dibagikan tidak tepat

Beberapa hal terkait monkeypox masih diteliti. Namun, informasi yang tersedia bertentangan dengan klaim yang dimuat dalam tangkapan layar tersebut.

1. Tidak benar cacar monyet menyebar lewat udara

Tidak ada bukti CDC mengklasifikasikan cacar monyet dapat menyebar lewat udara.

Menurut CDC, cacar monyet dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ruam, keropeng atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi virus, termasuk menyentuh benda, kain, dan permukaan barang yang pernah digunakan penderita cacar monyet.

Penyakit ini juga bisa menular melalui kontak dengan sekresi pernapasan.

Seseorang yang sedang hamil dapat menyebarkan virus ke janin melalui plasenta, dan orang juga bisa tertular cacar monyet dari hewan yang terinfeksi.

2. Cacar monyet bukan herpes

Menurut WHO, cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yang merupakan anggota genus Orthopoxvirus.

CDC menyebutkan, herpes genital adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh dua jenis virus, yaitu virus herpes simpleks tipe 1 dan virus herpes simpleks tipe 2.

CDC juga menyatakan bahwa cacar monyet "tidak dianggap sebagai infeksi menular seksual,".

3. Cacar monyet tidak berlangsung 2-4 bulan

Cacar monyet biasanya tidak berlangsung dua sampai empat bulan. WHO dan CDC melaporkan bahwa gejala biasanya berlangsung sekitar dua hingga empat minggu.

4. Cacar monyet tidak menyebabkan kelumpuhan

WHO tidak mencantumkan kelumpuhan sebagai salah satu komplikasi utama kasus cacar monyet yang parah.

Beberapa kasus infeksi yang parah dapat menyebabkan komplikasi medis termasuk infeksi sekunder, pneumonia, sepsis, ensefalitis, kebingungan dan infeksi kornea, yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com