KOMPAS.com - Teori konspirasi yang banyak beredar luas di media tak jarang menyasar Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagai bahan disinformasi.
Sebagai orang yang mengepalai WHO, sosok Tedros selalu muncul di pemberitaan media dan pidatonya disorot sebagai ucapan yang mewakili organisasi tersebut. Terlebih di masa darurat kesehatan masyarakat, ketika Covid-19 menyebar di berbagai negara.
Derasnya informasi membuat topik soal pandemi dan Covid-19 mengalami distorsi. Sehingga, informasi yang diterima masyarakat bisa jadi keliru.
Berikut beragam informasi keliru mencatut nama Tedros selaku direktur jenderal WHO:
Antivax merupakan sebutan bagi kelompok yang tidak percaya dan menolak vaksinasi. Sebuah video di media sosial menggambarkan Tedros menolak divaksin dan menyebut dia sebagai bapak antivax sedunia.
Video wawancara Tedros yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang keliru.
Video yang beredar di media sosial merupakan cuplikan dari film dokumenter berjudul "How to Survive a Pandemic" yang diproduksi pada 2022. Dalam film itu, penulis staf untuk jurnal Science, Jon Cohen mewawancarai Tedros pada 12 Juni 2021.
Pernyataan Tedros pada video yang beredar diedit sehingga pernyataannya dibuat seolah dia menolak vaksin.
Faktanya, wawancara itu berlangsung sebulan setelah Tedros mendapatkan dosis pertamanya.
Melalui akun Twiter pribadinya, Tedros memberi tahu bahwa dirinya mendapat suntikan vaksin Covid-19 pada 13 Mei 2021. Dia bahkan menyebut sangat penting untuk mendapat vaksin secepatnya.
Video wawancara yang dinarasikan dengan keliru ini juga beredar di Twitter. Jurnalis yang mewawancarai Tedros dalam cuplikan itu bahkan membantah secara langsung narasi yang beredar.
Cohen menyertakan transkrip hasil wawancaranya dengan Tedros yang diunggah oleh Science.org pada 18 Juni 2021.
Pada wawancara lengkapnya, Tedros tidak menggunakan hak istimewanya untuk mendapat vaksin pada Desember 2020.
Dia baru mendapat dosis pertama vaksin Covid-19 pada 12 Mei 2021 karena mengikuti giliran mendapat vaksin bagi petugas kesehatan di Afrika.
Tedros tidak menolak vaksin, sebaiknya, dia mendukung setiap orang untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 sesuai gilirannya. Baca selengkapnya di sini.