Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Rumor tentang graphene oxide tampaknya bermula dari sebuah penelitian di Spanyol pada Juni 2021.
Laporan tersebut mengklaim bahwa, dengan menggunakan teknik mikroskopis, larutan yang dibuat dari vaksin Pfizer yang diamati memiliki bentuk yang mirip dengan graphene oxide.
Namun penelitian ini belum dipublikasikan dalam jurnal atau peer-review, dan tidak memberikan bukti konklusif.
Bahkan tidak jelas bahwa botol yang diuji mengandung sampel vaksin yang sah.
Bahan turunan graphene memang memiliki berbagai kegunaan dalam bioteknologi, dan betul bahwa senyawa tersebut dapat menjadi racun dalam keadaan tertentu. Tetapi klaim bahwa vaksin Covid-19 mengandung zat tersebut terbukti tidak benar.
Seorang juru bicara perusahaan Pfizer mengatakan bahwa bahan graphene oxide digunakan dalam beberapa vaksin, tetapi bahan itu tidak digunakan oleh Pfizer.
Narasi yang mengeklaim bahwa vaksin merupakan cairan beracun yang memberikan banyak penyakit, merupakan narasi menyesatkan.
Klaim tentang vaksin berkaitan dengan jaringan 5G, hingga mengandung graphene oxide terbukti menyesatkan.
Vaksin Covid-19 telah melalui serangkaian uji klinis, dokumen daftar kandungan vaksin jelas dan dapat diakses publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.