Mengapa Amerika Memilih Merdeka dari Inggris?

Namun, sepanjang musim dingin 1775–1776, para anggota Kongres Kontinental memandang rekonsiliasi dengan Inggris sebagai hal yang tidak mungkin, dan kemerdekaan satu-satunya pilihan yang tersedia bagi mereka.

Ketika pada 22 Desember 1775, Parlemen Inggris melarang perdagangan dengan koloni, Kongres merespons pada April 1776 dengan membuka pelabuhan kolonial.

Tindakan itu merupakan langkah besar dari 13 koloni Amerika dalam upaya memutuskan hubungan dengan Inggris.

Deklarasi Kemerdekaan 4 Juli

Pada 7 Juni 1776, Richard Henry Lee bersuara di Kongres, meminta pemungutan suara untuk mendeklarasikan kemerdekaan. Anggota Kongres lainnya setuju tetapi menganggap beberapa koloni belum siap.

Akhirnya, Kongres membentuk komite untuk merancang deklarasi kemerdekaan dan menyerahkan tugas ini kepada Thomas Jefferson.

Benjamin Franklin dan John Adams meninjau draf Jefferson. Mereka mempertahankan bentuk aslinya, tetapi menghilangkan bagian-bagian yang kontroversial.

Beberapa bagian yang dihilangkan, antara lain, bagian yang menyalahkan Raja George III atas perdagangan budak transatlantik dan bagian yang menyalahkan orang-orang Inggris daripada pemerintah mereka.

Komite kemudian mempresentasikan rancangan akhir di hadapan Kongres pada 28 Juni 1776, dan Kongres mengadopsi teks akhir Deklarasi Kemerdekaan pada 4 Juli.

Efek diplomatik paling penting dari Deklarasi adalah untuk memungkinkan pengakuan independensi Amerika Serikat oleh pemerintah asing yang bersahabat.

Akan tetapi tetapi Kongres harus menunggu hingga Perjanjian Aliansi dengan Prancis pada 1778 untuk mendapatkan pengakuan resmi kemerdekaan AS.

Belanda ikut mengakui kemerdekaan AS pada 1782.

Sementara itu, meskipun Spanyol bergabung dalam perang melawan Inggris Raya pada 1779, ia tidak mengakui kemerdekaan AS hingga Perjanjian Paris 1783.

Di bawah ketentuan perjanjian, yang mengakhiri Perang Revolusi Amerika, Inggris Raya secara resmi mengakui Amerika Serikat sebagai negara yang berdaulat dan merdeka.