Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] CDC Mengakui Kekebalan Alami Lebih Kuat dari Vaksin Covid-19

Kompas.com - 29/06/2022, 16:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebut bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengakui kekebalan alami dari infeksi Covid-19.

Disebutkan, dari 140 penelitian, perlindungan itu diklaim lebih kuat dibanding vaksin Covid-19.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar dan menyesatkan.

Narasi yang beredar

Informasi soal CDC yang mengakui kekebalan alami lebih kuat dari vaksin Covid-19, disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

Akun tersebut menyertakan video dan gambar dengan teks berikut:

Sutid CDC baru mengkonfirmasi kekebalan alami lebih kuat daripada "fucksinasi covid"

Sementara, berikut narasi yang disertakan pada unggahan:

CDC mengakui apa yang telah ditemukan lebih dari 140 penelitian.

Sebuah studi baru yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengakui apa yang telah ditemukan banyak penelitian independen selama setahun terakhir : Kekebalan alami dari infeksi COVID-19 sebelumnya memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap virus daripada "COVID fucksin".

Tangkapan layar narasi menyesatkan di sebuah akun Facebook, 3 April 2022, mengenai CDC yang mengakui kekebalan alami lebih kuat dari vaksin Covid-19.akun Facebook Tangkapan layar narasi menyesatkan di sebuah akun Facebook, 3 April 2022, mengenai CDC yang mengakui kekebalan alami lebih kuat dari vaksin Covid-19.
Penelusuran Kompas.com

Pada 6 Agustus 2021, CDC menerbitkan Morbidity and Mortality Weekly Report.

Laporan tersebut menyebutkan, vaksin Covid-19 menawarkan perlindungan yang lebih baik daripada kekebalan alami saja dan bahwa vaksin, bahkan setelah infeksi sebelumnya, membantu mencegah infeksi ulang.

Studi terhadap ratusan penduduk Kentucky, AS yang pernah terinfeksi sebelumnya hingga Juni 2021, menunjukkan bahwa mereka yang tidak divaksinasi memiliki kemungkinan 2,34 kali infeksi ulang dibandingkan dengan mereka yang sudah divaksinasi dosis lengkap.

Selain itu, vaksin juga mencegah rawat inap akibat Covid-19 di antara kelompok usia risiko tertinggi.

Direktur CDC dr. Rochelle Walensky menganjurkan agar mereka yang pernah terjangkit Covid-19, untuk tetap mendapat vaksinasi.

“Studi ini menunjukkan Anda dua kali lebih mungkin terinfeksi lagi jika Anda tidak divaksinasi. Mendapatkan vaksin adalah cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan orang lain di sekitar Anda, terutama karena varian Delta yang lebih menular menyebar ke seluruh negeri," kata dia.

Kesimpulan

Narasi mengenai CDC yang mengakui kekebalan alami lebih kuat dari vaksin Covid-19, merupakan narasi menyesatkan.

CDC mengatakan, vaksinasi menawarkan perlindungan lebih tinggi daripada kekebalan dari pasien yang telah sembuh dari Covid-19.

CDC bahkan menyarankan agar mereka yang telah sembuh dari Covid-19, sebaiknya tetap mendapat vaksin untuk mencegah infeksi ulang.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com