KOMPAS.com - Berbagai unggahan di Facebook yang membahas dampak fenomena astronomi aphelion kembali muncul pada awal Juni 2022.
Pencarian dengan kata kunci "aphelion" menghasilkan lebih dari 20 konten yang membahasnya, dilengkapi berbagai klaim data.
Sebagian unggahan masih saja menyampaikan hoaks lama, dengan menyebutkan bahwa aphelion menyebabkan suhu di permukaan Bumi turun drastis hingga terasa sangat dingin.
Klaim itu mengatakan suhu yang sangat dingin bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, seperti batuk, flu, sesak nafas, hingga meriang.
Padahal, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) telah berkali-kali membantahnya dan mengatakan dampak aphelion pada suhu permukaan Bumi tidak signifikan.
Baca juga: Fenomena Aphelion, Benarkah Membuat Bumi Terasa Lebih Dingin?
Artinya, aphelion memang terjadi saat Bumi dan Matahari sedang memiliki jarak terjauh, yakni diperkirakan 152.098.455 km, pada tanggal 4 Juli 2022 nanti.
Prakiraan itu berdasarkan data terjadinya aphelion sejak tahun 1800 yang selalu terjadi pada bulan Juli.
Dilansir dari laman resmi Lapan pada Jumat (10/6/2022), Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan aphelion tidak berdampak pada suhu di permukaan Bumi.
Faktor iklim suatu wilayah, justru yang berperan besar mempengaruhi cuaca di kawasan tersebut, termasuk kecepatan angin dan suhu udara.
Maka, bisa disimpulkan bahwa klaim yang menyebutkan fenomena aphelion akan membuat Bumi menjadi sangat dingin hingga menyebabkan manusia sakit adalah tidak benar atau hoaks.
Faktanya panas atau dingin suatu kawasan, ditentukan kondisi iklim di sana, dan tidak dipengaruhi oleh fenomena Aphelion.
Berikut sejumlah informasi hoaks terkait fenomena astronomi Aphelion yang pernah diperiksa Tim Cek Fakta Kompas.com.
Pada bulan Juli tahun 2018 sebuah pesan WhatsApp tersebar secara berantai yang mengatakan bahwa suhu Bumi akan turun drastis karena fenomena Aphelion.
Pesan itu meminta pembacanya menggunakan jaket tebal untuk menghadapi kondisi luar biasa itu. Bahkan Bandung dan Bogor disebutkan akan terjadi suhu 12 derajat celsius dari yang biasanya 18 derajat celsius.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), Mulyono R Prabowo mengatakan, fenomena aphelion saat itu tidak berpengaruh secara signifikan pada kondisi suhu di permukaan Bumi, termasuk wilayah Indonesia.