Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Dinilai Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu, Sejumlah Lembaga Mengantisipasi

Kompas.com - 19/05/2022, 16:42 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah lembaga pemeriksa fakta dan kelompok anti-hoaks di Indonesia berupaya mengidentifikasi tantangan apa yang akan dihadapi pada Pemilu 2024, terutama di ruang digital.

Pendiri sekaligus Presidium Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo), Harry Sufehmi mengatakan, berkaca dari perhelatan pemilu di negara-negara lainnya, terbukti bahwa hoaks sangat berpengaruh terhadap hasil Pemilu.

"Dari tahun 2016 penggunaan media sosial untuk mengusik demokrasi, bahkan di negara yang disebut sebagai bapaknya demokrasi, Amerika Serikat," ujar Harry dalam diskusi Lawan Hoaks di Hotel Mercure Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/5/2022).

Diskusi ini digelar Mafindo bersama ICT Watch, serta menghadirkan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan sejumlah stakeholder digital lainnya.

Baca juga: Perbedaan Tren Hoaks pada Pemilu 2014 dan 2019

Harry melanjutkan, penggunaan media sosial yang berpengaruh terhadap hasil pemilu.

Pengaruh itu misalnya berupa propaganda, disinformasi, penggunaan bot, dan sebagainya yang memengaruhi persepsi masyarakat.

Selain Amerika Serikat, ada pada Pemilu Inggris.

Awal Februari 2017, Parlemen Inggris melalui pemungutan suara memutuskan untuk memulai proses resmi keluar dari Uni Eropa.

Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa atau yang sering disebut Brexit, pada Jumat (31/1/2020)

Pada Juni 2016, warga Inggris telah menentukan suara mereka untuk memutuskan keluar atau tetap dalam keanggotaan Uni Eropa.

Baca juga: Menyoal Klaim Luhut tentang Big Data Sebut 110 Juta Warganet Ingin Pemilu 2024 Ditunda

Harry menilai, hasil ini tidak lepas dari peran media sosial di masyarakat di tengah Pemilu.

"Pemilu Brexit ada manipulasi Pemilu besar-besaran sehingga Inggris keluar dari Uni Eropa," kata Harry.

Dia juga menyinggung mengenai hasil Pemilu di Filipina yang dipengaruhi oleh unggahan di TikTok dan Pemilu Brasil yang menggunakan grup-grup WhatsApp atau Telegram.

Berkaca dari perhelatan Pemilu di negara-negara tersebut, Mafindo ingin mengajak stakeholder untuk memetakan dan mengantisipasi tantangan disinformasi dan misinformasi yang kemungkinan dihadapi pada Pemilu 2024 mendatang.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com