Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksa Fakta Palsu di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

Kompas.com - 29/04/2022, 14:24 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Di tengah sebaran disinformasi seputar konflik antara Rusia dan Ukraina, muncul pemeriksa fakta palsu yang dengan sengaja membuat klaim keliru.

Informasi ini disampaikan oleh editor The Verge, Kevin Nguyen dalam wawancaranya dengan jurnalis NPR, Daniel Estrin. Nguyen belakangan menulis tentang perang informasi untuk Australian Broadcasting Corporation.

Umumnya, pemeriksa fakta independen menelusuri sebaran hoaks di media sosial, kemudian memaparkan hasil penelusuran fakta mereka di media masing-masing.

Anda mungkin pernah melihat artikel cek fakta di media tersebut secara langsung atau menemukannya pada sebuah post Facebook yang dinilai memuat informasi keliru.

Namun, belakangan ditemukan pemeriksa fakta palsu atau fake fact-checker yang muncul di aplikasi perpesanan Telegram.

Mereka bertindak seperti pemeriksa fakta independen, tetapi jika diamati kembali, mereka sebenarnya mengemas artikel pemeriksa fakta dengan narasi propaganda pro-Rusia, yang menyebarkan berita palsu tentang invasi.

Baca juga: Laporan Meta: Invasi Rusia ke Ukraina Picu Gelombang Disinformasi

Melihat pemeriksa fakta palsu bekerja

Pemeriksa fakta palsu yang disebutkan oleh Nguyen, lebih banyak bekerja melalui Telegram.

Telegram adalah aplikasi gratis berbasis di Dubai, yang memungkinkan orang bertukar pesan, foto, dan video dalam kelompok, hingga 5.000 pengguna. Pendirinya adalah Nikolai Durov dan Pavel Durov.

Penting diketahui bahwa Telegram menggunakan teknologi enkripsi bikinan sendiri bernama MTProto. Protokol itu dikerjakan langsung oleh Nikolai Durov.

Enkripsi merupakan proses teknis yang mengubah informasi menjadi kode rahasia, sehingga mengaburkan data yang dikirim, diterima, atau disimpan oleh pengguna.

Pemeriksa fakta palsu menggunakan semacam outlet, kemudian memberikan informasi yang menurut mereka eksklusif berdasarkan analisis forensik suatu peristiwa atau video tertentu yang beredar selama terjadi invasi Ukraina.

Baca juga: Benarkah Sniper Paling Mematikan di Dunia Tewas oleh Pasukan Khusus Rusia di Ukraina?

Konten mereka tampak dan terdengar seperti sanggahan, tetapi palsu.

Misalnya, pada 1 April 2022, ketika pasukan Ukraina merebut kembali Bucha, timur laut Kyiv, mereka menemukan kejadian tragis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com