Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Rusia Akan Serang Israel jika Tak Hentikan Serangannya ke Palestina

Kompas.com - 26/04/2022, 09:23 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang mengeklaim Rusia akan melancarkan serangan terhadap Israel.

Narasi itu mengeklaim, Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menyerang Israel jika negara itu tidak menghentikan serangannya ke Palestina.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar.

Putin tidak pernah menyatakan akan menyerang Israel.

Narasi yang beredar

Narasi yang mengeklaim Rusia akan menyerang Israel jika negara itu tidak menghentikan serangannya ke Palestina dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi yang dibagikan:

Breaking | Rusia Akan Serang Israel Dalam Waktu Dekat ini, Jika Tak Hentikan Serangan ke Palestina.

Dimana, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, bahwa Rusia dapat menyerang Israel jika tidak menghentikan serangannya terhadap Palestina, dalam waktu dekat ini.

Hal itu terkait dengan kejadian yang terjadi di Palestina yakni di Masjid Al Aqsa, penyerangan tiba-tiba oleh pasukan Israel terhadap jemaah yang sedang menunaikan ibadah salat pada hari Jumat, 15 April 2022

Dalam satu pertemuan, Vladimir Putin juga telah membuat perjanjian akan berusaha keras untuk mendorong Israel, agar dapat menghentikan agresinya ke Palestina.

Tidak hanya mendukung Palestina, Rusia juga menganggap serangan yang dilancarkan oleh Israel menimbulkan ancaman langsung ke negara beruang merah tersebut.

[Source: Trump-News Deutschland]

Hoaks, Rusia akan serang IsraelScreenshot Hoaks, Rusia akan serang Israel

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri kebenaran narasi itu dengan memeriksa sumber yang dicantumkan. Namun, tidak ditemukan situs bernama Trump-News Deutschland.

Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian beralih menelusuri sejumlah sumber untuk memverifikasi klaim tersebut, berikut hasilnya:

Perbincangan Putin dengan Presiden Palestina

Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menelusuri pernyataan yang dikeluarkan Putin terkait konflik Israel-Palestina.

Hasilnya, ditemukan keterangan dari Kremlin terkait perbincangan telepon antara Putin dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas pada 18 April 2022.

Perbincangan kedua pemimpin itu terjadi selang beberapa hari setelah bentrokan yang terjadi pada 15 April 2022 antara polisi Israel dengan warga Palestina di kawasan Masjid Al-Aqsa.

Dalam perbincangan yang dimulai oleh Abbas itu, kedua pemimpin mendiskusikan isu-isu terkait penyelesaian konflik di Timur Tengah dalam konteks meningkatnya ketegangan di Tepi Barat Sungai Yordan dan di Yerusalem Timur.

Putin dan Abbas berharap agar hal ini tidak berkembang menjadi konfrontasi besar antara Palestina dan Israel.

Putin dan Abbas menekankan perlunya meluncurkan kembali dialog langsung antara Palestina dan Israel, sebagian, di bawah pengawasan kuartet mediator internasional.

Putin juga membicarakan operasi militer khusus yang dilakukan Rusia untuk melindungi Donbass dan perundingan antara Rusia dengan Ukraina.

Perbincangan itu diakhiri dengan komitmen antara Putin dan Abbas untuk terus berkomunikasi.

Berdasarkan keterangan Kremlin, dalam perbincangan itu Putin tidak mengeluarkan pernyataan akan menyerang Israel jika serangan terhadap Palestina terus dilanjutkan.

Kecaman Kemenlu Rusia terhadap Israel

Sebelumnya, pada 15 April 2022, Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan menyinggung konflik antara Palestina dengan Israel.

Dikutip dari Kantor Berita Rusia TASS, Kemenlu Rusia menyesalkan pernyataan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid tentang penangguhan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Kami telah memperhatikan pernyataan agresif Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, yang dibuat pada 7 April dalam konteks dukungan negaranya terhadap resolusi Majelis Umum PBB tentang penangguhan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Pernyataan Menteri Luar Negeri Israel sangat disesalkan dan mengecewakan.

Ada upaya mengambil keuntungan dari situasi di Ukraina untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari salah satu konflik tertua yang belum terselesaikan – konflik Palestina-Israel."

Berdasarkan pernyataan Kemenlu Rusia, kecaman terhadap konflik Palestina-Israel dilontarkan sebagai respons atas tindakan Israel yang mendukung penangguhan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Kemenlu Rusia tidak mengeluarkan pernyataan apapun yang mengindikasikan ancaman terhadap Israel jika negara itu melanjutkan serangan terhadap Palestina.

Sumber narasi berasal dari TikTok

Penelusuran lebih lanjut terhadap narasi yang beredar di Facebook mengindikasikan bahwa klaim Putin akan menyerang Israel berasal dari pemberitaan media online yang telah dicabut.

Pemberitaan Portal Kotamobagu, 17 April 2022, menuliskan narasi sebagai berikut:

Di mana, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, bahwa Rusia dapat menyerang Israel jika tidak menghentikan serangannya terhadap Palestina, dalam waktu dekat ini.

Dalam satu pertemuan, Vladimir Putin juga telah membuat perjanjian akan berusaha keras untuk mendorong Israel, agar dapat menghentikan agresinya ke Palestina.

Tak hanya itu, Vladimir Putin juga beranggapan jika konflik antara Palestina dan Israel, dapat menimbulkan ancaman langsung kepada keamanan Rusia.

Narasi tersebut serupa dengan narasi yang dibagikan oleh sejumlah akun di Facebook.

Redaksi Portal Kotamobagu telah mencabut pemberitaan tersebut, dan mencantumkan klarifikasi sebagai berikut:

Perihal berita yang berjudul "Rusia akan serang Israel dalam Waktu Dekat ini, Jika Tak Hentikan Serangan ke Palestina" yang diterbitkan 17 April 2022 Pukul 06.11 WIB sudah kami takedown sejak 19 April 2022 karena tidak memenuhi kriteria sumber berita yang kredibel.

Redaksi Portal Kotamobagu mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada publik ataupun pembaca yang telah membaca artikel tersebut.

Dalam artikel yang telah dicabut itu, sumber pemberitaan disebutkan berasal dari unggahan TikTok, 16 April 2022, dari akun ini.

Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, akun tersebut tampaknya telah berganti nama, tetapi video yang menjadi sumber artikel masih dapat ditemukan.

Berikut narasi yang dibagikan video itu:

Rusia siap serang Israel jika tidak menghentikan aksinya dalam waktu dekat.

Vladimir Putin pada Jumat yang merupakan Presiden Rusia mengatakan, negaranya dapat menyerang Israel dalam waktu dekat bilamana mereka tidak menghentikan serangan ke Palestina.

Dalam satu pertemuan, Vladimir Putin membuat perjanjian akan berusaha keras mendorong Israel agar dapat menghentikan agresinya ke Palestina.

Apa yang akan terjadi jika Rusia menghancurkan Israel?

Video tersebut tidak mencantumkan sumber apapun yang dapat diverifikasi.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Rusia akan menyerang Israel jika negara itu tidak menghentikan serangannya ke Palestina adalah hoaks.

Pada 18 April 2022, beberapa hari setelah bentrokan antara polisi Israel dengan warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Palestina Mahmud Abbas terlibat perbincangan telepon.

Berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan Kremlin, Putin tidak mengeluarkan pernyataan akan menyerang Israel jika serangan terhadap Palestina terus dilanjutkan.

Putin dan Abbas justru berharap agar bentrokan itu tidak berkembang menjadi konfrontasi besar antara Palestina dan Israel.

Sementara itu, pada 15 April 2022, Kemenlu Rusia mengeluarkan pernyataan yang menyinggung tentang konflik Palestina dengan Israel.

Namun, kecaman terhadap konflik Palestina-Israel itu dilontarkan sebagai respons atas tindakan Israel yang mendukung penangguhan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Kemenlu Rusia tidak mengeluarkan pernyataan apapun yang mengindikasikan ancaman terhadap Israel jika negara itu melanjutkan serangan terhadap Palestina.

Penelusuran lebih lanjut menemukan bahwa narasi yang beredar di Facebook berasal dari pemberitaan media online yang telah dicabut karena sumbernya tidak kredibel.

Pemberitaan itu mengutip sebuah video yang dibagikan di TikTok. Akan tetapi, video itu tidak mencantumkan sumber apapun yang dapat diverifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com