KOMPAS.com - Penyakit malaria yang masih menyebabkan korban jiwa menjadi perhatian khusus dalam peringatan Hari Malaria Sedunia pada hari ini, Senin (25/4/2022).
Pada peringatan Hari Malaria Sedunia 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusung tema "Memanfaatkan inovasi untuk mengurangi beban penyakit malaria dan menyelamatkan nyawa."
Peringatan ini dibuat untuk menyerukan pentingnya pendekatan, pengendalian, diagnostik, serta distribusi obat yang baik untuk melawan malaria di seluruh dunia.
Secara global, angka kasus malaria menurun selama 2000-2015.
Meski angka kasusnya cenderung menurun, penyakit malaria masih menjadi perhatian dunia.
Baca juga: Vaksin Malaria Mosquirix, Kapan Indonesia Mendapatkan Jatah dari WHO?
Pada 2020, WHO melaporkan ada 241 juta kasus baru malaria dan 627.000 kematian terkait malaria di 85 negara.
Lebih dari dua pertiga kematian terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun di wilayah Afrika.
Penyakit malaria juga masih melanda Indonesia. Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki target bebas malaria pada 2030.
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit Plasomodium.
Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, utamanya di kawasan timur Indonesia.
Kemenkes mencatat, pada 2021 terdapat 304.607 kasus.
Sementara, pada 2020 terdapat sekitar 235.700 kasus malaria di Indonesia.
Baca juga: Penyakit Malaria: Spesies Parasit, Gejala, dan Pencegahannya
Angka kasus malaria cenderung menurun jika dibandingkan pada 2010 kasus positif malaria di Indonesia mencapai sekitar 465.700 dan pada 2009 sebanyak 418.400-an kasus.
Penurunan kasus malaria juga diikuti dengan penurunan Annual Parasite Incidence (API), yakni 1,1 kasus per 1.000 penduduk.
Untuk mencapai Indonesia bebas malaria, ada beberapa kabupaten/kota yang sudah mencapai eliminasi.
Eliminasi malaria artinya, wilayah tersebut sudah mendapat sertifikat bebas malaria dan penyakit ini bukan menjadi wilayah endemis tinggi malaria di Indonesia.
Hingga 2021, sebanyak 347 dari 514 kabupaten/kota dinyatakan mencapai eliminasi. Sekitar 68 persen kabupaten/kota di Indonesia sudah bebas dari malaria.