KOMPAS.com - Setiap tahun pada tanggal 22 April digelar sebuah peringatan internasional yang disebut sebagai Earth Day atau Hari Bumi.
Peringatan ini dimulai pada 1970 untuk mengampanyekan kesadaran merawat Bumi yang dihuni umat manusia.
Salah satu aspek yang menjadi indikator kesejahteraan Bumi dan lingkungan hidupnya adalah perubahan suhu.
Riset menunjukkan, suhu Bumi meningkat setiap tahun sebagai akibat dari emisi Gas Rumah Kaca, terutama konsentrasi karbon dioksida (CO2).
Baca juga: Berapa Usia Bumi dan Bagaimana Ilmuwan Menghitungnya?
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan observasi suhu Indonesia selama periode 1981-2020.
Berdasarkan data dari 89 stasiun pengamatan BMKG, normal suhu udara periode 1981-2020 di Indonesia adalah sebesar 26,6 derajat celcius.
Sedangkan suhu udara rata-rata tahun 2021 adalah sebesar 27,0 derajat celcius.
Suhu terpanas
Untuk wilayah Indonesia secara keseluruhan, tahun 2016 merupakan tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0,8 derajat celcius.
Tahun 2021 menempati urutan ke-8 tahun terpanas dengan nilai anomali 0,4 derajat celcius.
Sementara tahun 2020 dan 2019 berada di peringkat kedua dan ketiga dengan nilai anomali sebesar 0,7 derajat celcius dan 0,6 derajat celcius.
Hasil observasi tersebut selaras dengan suhu rata-rata global yang dirilis World Meteorological Organization (WMO) di laporan terakhirnya pada awal Desember 2020.
WMO dalam laporan tersebut juga menempatkan tahun 2016 sebagai tahun terpanas (peringkat pertama), dengan tahun 2020 sedang menuju salah satu dari tiga tahun terpanas yang pernah dicatat.