Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Poster BEM SI Bertuliskan "Turunkan Jokowi dan Kroninya"

Kompas.com - 07/04/2022, 15:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar poster-poster di berbagai unggahan melalui media sosial Facebook yang mencantumkan logo Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Poster itu berisi seruan aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022 disertai tulisan "Turunkan Jokowi dan kroninya".

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa poster-poster bertuliskan "Turunkan Jokowi dan kroninya" dikeluarkan oleh BEM SI adalah hoaks.

BEM SI membantah telah mengeluarkan poster-poster yang berisi tuntutan agar Presiden Jokowi mengundurkan diri.

Narasi yang beredar

Poster-poster yang mencantumkan logo BEM SI dan berisi tulisan "Turunkan Jokowi dan kroninya" dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini.

Poster itu mencantumkan logo BEM SI di sebelah kiri atas, dan kalimat "Hidup Mahasiswa !!" di sebelah kanan atas.

Pada bagian tengah poster, tercantum tulisan:

Badan Eksekutif Mahasiswa

11 April 2022

Tunggu kami di Jakarta

Turunkan Jokowi Dan Kroni nya

Poster itu juga mencantumkan foto Presiden Jokowi dengan tanda silang.

Pada bagian bawah poster, tercantum tulisan "Seruan Serentak!!!" dan "Mahasiswa/i Indonesia & Rakyat Indonesia".

Konfirmasi Kompas.com

BEM SI membantah tuduhan bahwa mereka menuntut Presiden Jokowi mundur dalam demonstrasi yang rencananya digelar pada 11 April 2022 di Istana Negara, Jakarta.

Tuduhan itu banyak dilontarkan di media sosial, dipicu oleh keberadaan poster yang mengatasnamakan BEM SI dan mencantumkan pernyataan "Turunkan Jokowi dan kroninya".

Koordinator BEM SI Kaharuddin memastikan bahwa poster tersebut hoaks.

"Belum ada poster aksi yang kami keluarkan," kata Kaharuddin kepada Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

Ia menegaskan bahwa aksi demonstrasi ini tidak ditunggangi oleh kubu politik mana pun, tetapi murni aspirasi dari berbagai daerah yang diserap para mahasiswa untuk disampaikan kepada penguasa.

Independensi BEM SI dari kepentingan politik tertentu, kata dia, dapat dibuktikan lewat adanya kajian yang mendasari tuntutan-tuntutan kepada Istana.

"Bisa dilihat, setiap BEM SI melakukan aksi, itu ada kajian dari tuntutan yang dibawa. Ketika ada kajian, maka tidak bisa digerakkan oleh siapa pun," ujar Kaharuddin.

"Poster-poster yang beredar itu poster-poster liar. Kita tidak bisa mengatur semuanya. Di sini kami bukan untuk menggulingkan (Jokowi), kami tegas bahwa mahasiswa berdiri tegak sebagai oposisi, sebagai pengawas dan pengontrol kebijakan pemerintah, karena hari ini oposisi itu lemah," ucapnya.

Enam tuntutan mahasiswa

Kaharuddin menjelaskan bahwa aksi 11 April 2022 merupakan rangkaian lanjutan dari aksi yang sebelumnya dilakukan pada 28 Maret 2022.

Dalam aksi 11 April 2022, terdapat enam tuntutan yang akan disuarakan mahasiswa, yaitu:

  1. Mendesak Jokowi untuk bersikap tegas atau memberi pernyataan sikap menolak penundaan pemilu atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara.
  2. Mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara (UU IKN).
  3. Mendesak Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di masyarakat.
  4. Mendesak Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.
  5. Penyelesaian konflik agraria di Indonesia.
  6. Mendesak Jokowi dan wakilnya, Ma'ruf Amin, berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.

Kesimpulan

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa poster-poster bertuliskan "Turunkan Jokowi dan kroninya" dikeluarkan oleh BEM SI adalah hoaks.

BEM SI menegaskan bahwa mereka sampai saat ini belum mengeluarkan poster untuk aksi demonstrasi yang rencananya akan digelar pada 11 April 2022 di Istana Negara, Jakarta.

Selain itu, dalam enam tuntutan yang akan disuarakan pada aksi demo 11 April 2022 juga tidak terdapat tuntutan agar Jokowi mengundurkan diri.

**

Jaringan Cek Fakta yang terdiri dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo), serta sejumlah media pemeriksa fakta sedang melakukan riset penulisan Cek Fakta.

Riset dilakukan bekerja sama dengan tim akademisi dari Universitas Media Nusantara. Salah satu riset adalah menggelar survei dengan tujuan mendapatkan gambaran yang akurat, serta masukan dari masyarakat terkait produk Cek Fakta.

Survei akan digunakan untuk perbaikan kualitas pemeriksaan fakta yang dilakukan sejumlah media di Indonesia. Silakan berpartisipasi dengan mengisi survei di tautan berikut ini: Survei Cek Fakta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com