Tersiar narasi mengenai tiga warga China yang terpapar varian baru Covid-19 dari India, tetapi tidak terdeteksi dengan alat tes.
Disebutkan bahwa warga China ini terpapar virus muatan rangkap tiga dari India dan baru deketahui setelah menjalani prosedur computed tomography (CT) scan.
Terkait tiga warga China yang terpapar virus dari India dengan narasi serupa, pernah dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CCDC) pada April 2021.
Pada 22 dan 23 April 2021, tiga warga China terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka ada di antara penumpang pesawat yang baru terbang dari Nepal.
Mereka mendapat izin terbang ke Chongqing Municipality karena mengantongi hasi tes negatif sejak 17-19 April.
Ketika sampai di China mereka dites ulang dengan tes amplifikasi asam nukleat atau nucleic acid amplification test (NAAT) dan menunjukkan hasil positif.
Mereka diketahui tertular virus corona varian B.1.617, yang saat itu ditetapkan sebagai variants of interest (VOI) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut laporan, varian ini terdiri dari tiga jenis, yakni B.1.617.1, B.1.617.2, dan B.1.617.3.
Adapun varian B.1.617.2 kemudian menyebar lebih masif, sehingga WHO menetapkannya sebagai variants of concern (VOC) dan menamainya dengan varian Delta.
Klaim mengenai varian ini baru terdeteksi ketika dilakukan CT scan juga keliru.
Faktanya, ketiga warga China tersebut sebelumnya sudah terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian pemeriksaan CT scan baru dilakukan oleh otoritas kesehatan setempat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pada pengecekan CT scan di dada, ditemukan adanya lesi menular yang diklasifikasikan sebagai tipe umum Covid-19. CT scan ini dilakukan setelah pasien terbukti positif Covid-19.
Penelusuran fakta selengkapnya dapat dilihat di sini.