Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] WHO Menamai Varian Baru Covid-19 dengan Deltacron

Kompas.com - 14/03/2022, 17:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebut bahwa ada varian baru virus corona yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dinamai Deltacron.

Varian baru ini disebut merupakan gabungan dari varian Delta dan Omicron.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar alias hoaks.

WHO belum menerbitkan pernyataan resmi untuk menamai varian baru Covid-19 dengan Deltacron.

Ini adalah sebutan tidak resmi untuk rekombinan varian Delta dan Omicron, tetapi bukan varian baru.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebut bahwa WHO menamai varian baru virus corona dengan Deltacron, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi di salah satu akun:

"Kata WHO ada virus baru lagi varian baru yg di kasih nama DELTACRON."

Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, yang menyebut bahwa WHO menamai varian baru virus corona dengan Deltacron.akun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, yang menyebut bahwa WHO menamai varian baru virus corona dengan Deltacron.

Penelusuran Kompas.com

Memang betul para ilmuwan menemukan adanya rekombinasi virus corona varian Omicron dan Delta.

Istilah Deltacron sudah ramai diperbincangkan sejak Januari 2022.

Dikutip dari Kompas.com, (10/1/2022), profesor ilmu biologi di University of Cyprus, Leondios Kostrikis mengungkapkan rekombinan pada 25 kasus Covid-19, yang kemudian dinamai Deltacron.

Kabar kemunculan Deltacron ramai diperbincangkan setelah ilmuan dari Institut Pasteur di Perancis kembali mengidentifikasi temuan virus corona rekombinan dari varian Omicron dan Delta, sebagaimana dilansir dari The Guardian, Jumat (11/3/2022).

"Gabungan varian ini muncul ketika lebih dari satu varian menginfeksi dan bereplikasi pada orang yang sama, dalam sel yang sama," kata Prof Lawrence Young, ahli virologi di University of Warwick.

Sedikitnya 17 pasien di Amerika Serikat dan Eropa dikabarkan telah terpapar Deltacron.

Sementara, terkait tingkat keparahan dan kekebalannya terhadap vaksin hingga kini masih terus diteliti, sehingga belum ada kesimpulan yang pasti.

Terkait adanya temuan ini, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban menyarankan pemerintah sebaiknya tetap memantau perkembangan kasus Covid-19 terkait Deltacron di negara lain untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di dalam negeri.

"Kalau melihat data-data baik di Inggris, Amerika dan negara Eropa lainnya penambahan jumlahnya tidak terlalu signifikan. Jadi tidak perlu lebih ketat tapi lebih waspada saja dimonitor kasus di luar negeri," kata Zubairi seperti diwartakan Kompas.com, Senin (14/3/2022).

Bukan nama resmi

Tangkapan layar laman WHO yang asli tentang kapan varian Omicron ditemukanWHO Tangkapan layar laman WHO yang asli tentang kapan varian Omicron ditemukan
Meski benar ditemukan adanya rekombinan dari varian Delta dan Omicron, tetapi WHO tidak secara resmi menamai temuan tersebut sebagai Deltacron.

Deltacron, sejauh ini ditemukan sebagai rekombinan virus dan bukan varian baru virus corona.

Adapun penamaan varian virus corona, seperti Delta dan Omicron, dinamai berdasarkan huruf Yunani. Pemberian nama juga melalui pertimbangan yang matang dan tinjauan dari sistem penamaan potensial.

Sejauh ini, WHO baru menentukan variants of concern (VOC) meliputi Aplha, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron. Sedangkan yang masuk kategori variants of interest (VOI) yakni Lambda dan Mu.

Tidak ada sama sekali yang menyebut tentang varian baru bernama Deltacron.

Terkait penamaan Delmicron ini, Kepala Teknikal Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove berpendapat melalui twitnya, untuk tidak memakai istilah semacam itu.

"Jangan gunakan kata-kata seperti Deltacron, Flurona, atau Flurone. Tolong. Kata-kata ini menyiratkan kombinasi virus/varian dan ini tidak terjadi," kata dia.

Kesimpulan

Narasi yang menyebut bahwa WHO menamai varian baru virus corona dengan Deltacron adalah hoaks.

Sejauh ini, Delmicron bukanlah varian baru virus corona, melainkan rekombinan dari varian Delta dan Omicron.

WHO tidak menerbitkan pernyataan resmi untuk menamai varian baru Covid-19 dengan Deltacron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com