Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anna Delvey Menipu Sosialita New York dan Penyesalannya di Penjara...

Kompas.com - 16/02/2022, 12:22 WIB
Bayu Galih

Penulis

KOMPAS.com - Bagi manusia yang tinggal di kota penuh kehidupan glamor seperti New York, sungguh mafhum jika uang tidak hanya menjadi alat tukar, tetapi juga alat ukur penerimaan sosial seseorang.

Seperti inilah cara dunia memperlakukan Anna Delvey.

Perempuan muda yang hadir dalam balutan dress keluaran rumah mode macam Mark Jacobs atau Alaïa, berpadu dengan flat Chanel dan kacamata hitam Celine ini tentu tidak punya masalah terkait aksesibilitas kehidupan sosial di Manhattan.

Saat menginap di 11 Howard, sebuah hotel di Soho yang merupakan kawasan penuh bangunan bersejarah dan galeri seni, Anna tentu saja masuk ke daftar tamu prioritas.

Baca juga: Kematian Paul McCartney, Bagaimana Hoaks Terbesar di Rock and Roll Ini Bermula

Namun, yang sangat menarik perhatian Neffatari Davis, concierge yang berada di front terdepan hotel dalam menyambut tamu, adalah betapa ringannya tangan Anna memberikan tips 100 dollar kepada pegawai hotel yang membantunya.

"Banyak pegawai yang berebutan untuk membantu membawa barang-barangnya ke kamar. Berusaha sekeras mungkin, karena kita tahu akan mendapat 100 dollar," ujar Neff, dilansir dari New York Magazine edisi Mei 2018.

Neff masih ingat saat Anna untuk kali pertama memberinya tips 100 dollar. Uang lepas dengan mudah dari tangan gadis sebayanya, 25 tahun saat itu, usai menanyakan restoran "dengan makanan terbaik di Soho", dalam aksen Eropa yang kental.

Tidak hanya itu, Anna yang mengaku sebagai entrepreneur di bidang seni ini juga beberapa kali meminta bantuan Neff dalam mengatur pertemuan bisnisnya.

Dengan statusnya sebagai tamu prioritas di 11 Howard, Neff lalu merekomendasikan Anna menjadi VIP di sejumlah restoran atau jasa layanan lain di Manhattan.

Status VIP yang tentu saja sangat dimanfaatkan Anna dalam menjalani kehidupan sebagai sosialita di New York.

Baca juga: PT Barnum, The Greatest Showman, Pembuat Hoaks Terbesar Sepanjang Sejarah

Setelah beberapa kali melayani Anna, Neff sadar bahwa perempuan yang mengaku keturunan bangsawan Jerman itu tidak membutuhkan rekomendasinya. Anna sudah tahu pilihan terbaik di Manhattan, terutama di Soho, entah itu restoran, salon, atau tempat terbaik untuk relaksasi.

Anna hanya butuh teman mengobrol. Dan selama beberapa tahun menjadi concierge yang melayani tamu kelas atas, Neff baru kali ini merasa diperlakukan tamunya sebagai teman.

Anna memberi sejumlah treat dengan memintanya ikut menemaninya rileks di New York. Anna juga mengajaknya dalam sejumlah pesta yang diikuti selebritas dan figur publik.

Pernah dalam suatu pesta, Neff merasa starstruck karena duduk bersebelahan dengan Macaulay Culkin, aktor idolanya yang terkenal berkat film Home Alone (1990).

Julia Garner memerankan Anna Sorokin atau Anna Delvey dalam serial TV Inventing Anna di Netflix.NETFLIX/AARON EPSTEIN Julia Garner memerankan Anna Sorokin atau Anna Delvey dalam serial TV Inventing Anna di Netflix.

Neffatari tentu saja pernah skeptis dengan sosok Anna Delvey. Ini bermula saat dia bertanya kepada Charlie Rosen, anak dari pemilik hotel yang juga penguasa sejumlah properti berkelas di Manhattan, Aby Rosen, mengenai Anna. Suatu waktu, Anna pernah mengaku sebagai penyewa sebuah bangunan milik Aby Rosen untuk galeri seninya.

Charlie hanya menjawab singkat: "Dia menginap di kamar yang mana? Kalau ayah saya tahu ada penyewa propertinya menginap di sini, apa akan diberi kamar Deluxe atau di kelas Suite?" Saat itu Anna menginap di kamar Deluxe.

Pil pahit mulai dirasakan Neff saat Anna tidak mampu membayar makan malam mereka di Sant Ambroeus, restoran bergengsi di Soho. Ini membuat Neff harus rela membayar dari uang tabungan yang disiapkan untuk mimpinya menjadi sutradara film.

Baca juga: Kisah Ilmuwan Yunani Menghitung Keliling Bumi

Realita semakin menghantam Neffatari Davis saat manajernya kemudian memberikan informasi bahwa Anna belum pernah membayar selama hampir sebulan menginap. Tagihannya tercatat lebih dari 30.000 dollar AS, termasuk dari Le Coucou, restoran di hotel tempat Anna menjamu mitra bisnisnya.

Semakin lama, semakin banyak kabar yang didengar Neff tentang sejumlah tagihan hotel atau restoran mewah yang belum dibayar Anna.

Hingga kemudian, dia pun sadar bahwa Anna yang sering memberinya tips besar, yang pernah memberinya baju seharga 400 dollar, yang dilihatnya membayar personal trainer seharga 4.000 dollar sebulan, ternyata seorang penipu.

Kisahnya diangkat Netflix

Kisah tentang aksi Anna Delvey, yang kemudian diketahui memiliki nama asli Anna Sorokin kini semakin dikenal masyarakat berkat serial TV Inventing Anna (2022) yang tayang di Netflix.

Netflix memberi disclaimer bahwa cerita tentang Anna Delvey itu "sepenuhnya benar, kecuali sejumlah hal yang dibuat-buat." Alur cerita dan kisahnya terinspirasi dari artikel di New York Magazine yang ditulis Jessica Pressler.

Penggambaran hubungan Neffatari dan Anna Delvey dalam bagian awal tulisan ini juga disadur dari artikel yang ditulis Pressler.

Dalam artikelnya, Jessica tidak hanya memperlihatkan sosok Anna dari "kacamata" Neff, tetapi sejumlah orang yang mengenalnya. Pressley menulis tidak hanya tentang cara Anna membohongi sosialita dan kalangan atas New York, tetapi juga nyaris memperdaya kalangan perbankan dan industri keuangan.

Baca juga: Mitos Yeti Si Manusia Salju dan Penelitian untuk Mencari Keberadaannya

Anna mendaftarkan dokumen keuangannya yang diklaim mencapai 60 juta Euro di sebuah rekening bank di Swiss, untuk mendapatkan pinjaman 22 juta dollar AS dari City National Bank.

Dia juga pernah mendaftarkan dokumen yang sama untuk mendapatkan pinjaman 22 juta hingga 35 juta dollar AS dari perusahaan investasi Fortress. Saat Fortress meminta jaminan due dilligence 100.000 dollar AS, dia bisa meyakinkan City National Bank untuk memberi pinjaman dengan jumlah tersebut, dan kemudian ditransfer ke Fortress.

Saat Fortress berusaha mengecek asetnya dengan mengirim perwakilan ke Swiss, Anna dengan sigap menarik sebagian dari 100.000 dolar AS itu dari Fortress, dengan 55.000 dollar di antaranya ditransfer ke Citybank untuk "kebutuhan pribadi"-nya.

Anna juga diketahui pernah menyimpan uang dari cek sebesar 160.000 dollar AS, dan menarik 70.000 dollar AS. Namun, cek yang disetor Anna ternyata bodong.

Jessica Pressler juga menggambarkan sejumlah karakter dan selera Anna yang berkelas melalui tulisan yang tak lepas dari detail kecil. Misalnya, Anna pernah bercerita kepada Neff bahwa warna favoritnya adalah pink terang yang umum muncul di film-film besutan Wes Anderson.

Lalu bagaimana cara Anna memperdaya para sosialita di Big Apple? Netflix menghadirkan gambaran tak kalah naratif, bahkan dalam nuansa dramatis khas Shonda Rhimes, layaknya Bridgerton atau Scandal, serial TV yang diproduserinya.

Artikel tentang Anna Delvey yang menjadi inspirasi serial TV Inventing Anna.DOKUMENTASI NETFLIX Artikel tentang Anna Delvey yang menjadi inspirasi serial TV Inventing Anna.

Netflix memulai cerita setelah Anna ditahan di Pulau Rikers, dan kisahnya menarik perhatian reporter bernama Vivian Kent. Alur kemudian ditarik ke belakang, saat Anna sudah menjadi bagian dari sosialita New York hingga akhirnya aksi tipu-tipunya terbongkar.

Kisah bermula saat Anna dan pacarnya Chase Sikorski, seorang futurist yang pernah berbicara di forum TED-Talks dan profilnya tampil di The New Yorker, tinggal bersama pengusaha kaya bernama Nora Redford.

Nora bertindak layaknya patron bagi mereka yang berpotensi menjadi the next big thing, termasuk Anna, Chase, dan desainer fashion bernama Val.

Netflix bisa menggambarkan betapa Anna memanfaatkan pengaruh Nora untuk membuatnya dikenal di kalangan atas. Kelak, pengaruh ini yang membuat dia dianggap orang penting karena mendapat rekomendasi tokoh berpengaruh.

Baca juga: Begini Pemeriksaan Fakta di Facebook Bekerja

Saat Anna ingin mendirikan Anna Delvey Foundation nama-nama yang populer di New York bersedia mendampingi sebagai penasihat. Bahkan, setelah Nora mengusir Anna yang ketahuan mencuri dengan pakai kartu kreditnya tanpa izin hingga puluhan ribu dollar, Anna masih dianggap the big thing.

Sesuai disclaimer yang disampaikan, tidak semua nama yang ditampilkan ada di dunia nyata. Misalnya, Chase Sikorski dan Nora Redford merupakan karakter rekaan. Karakternya diambil dari kisah nyata, namun tidak diketahui siapa tokoh aslinya.

Adapun, karakter utama Vivian Kent diambil dari Jessica Pressler. Jika Pressler bekerja untuk New York Magazine, maka Vivian Kent disebut bekerja untuk Manhattan, media rekaan yang tidak ada kaitan dengan majalah dengan nama yang sama di dunia nyata.

Hotel 11 Howard di New York pun disebut di serial itu dengan nama 12 George Hotel. Meski begitu, sejumlah hotel lain yang disebut dalam Inventing Anna merupakan hotel yang nyata dan memang dirugikan dalam kasus Anna Sorokin.

Sedangkan, karakter yang sesuai dengan kisah aslinya antara lain Neffatari Davis dan Rachel Williams, editor foto di Vanity Fair yang merasa dirugikan Anna hingga 62.000 dollar.

Kehidupan di penjara

Anna Sorokin ditangkap polisi pada 2017 setelah "memerah" bank dan tidak membayar tagihan sejumlah hotel di Manhattan.

Sidang yang berjalan pada 2019 kemudian memberi vonis 4 hingga 12 tahun penjara dan dinyatakan bersalah atas 8 tuduhan.

Perempuan keturunan Rusia ini sudah lima kali berpindah tahanan dan penjara. Dia sempat bebas bersyarat pada Februari 2021 atas kelakuan baik, namun kembali dijebloskan ke Tahanan Imigrasi AS karena overstay. Saat ini, Anna berjuang untuk deportasi dan kembali ke Jerman.

Dikutip dari BBC, Anna mendapatkan 320.000 dollar AS dari Netflix. Dia juga mendapatkan sejumlah penawaran dari berbagai pihak.

Apakah ini membuat kejahatannya menghasilkan keuntungan?

"Bisa dibilang demikian," ujar Anna kepada BBC Newsnight. "Namun saya tidak pernah meminta Netflix untuk membeli kisah saya," ujar dia.

Tak lama setelah vonis dibacakan, Anna sempat menyampaikan kepada The New York Times bahwa dia tidak menyesal atas kejahatan yang dilakukan. Namun, tampaknya kini dia berubah pikiran.

Dalam wawancara terbaru kepada New York Times, Anna merasa jawaban itu merupakan apa yang dia rasakan saat itu. Kini, hukuman penjara membuat dia menyesal atas kejahatan yang dia lakukan.

"Saya menyesali pilihan yang telah saya buat. Saya merasa dunia tidak akan menjadi tempat yang lebih baik jika orang-orang berusaha menjadi seperti saya," ucap Anna.

Kehidupan di penjara dan berbagai proses peradilan dan criminal justice system yang dia jalani membuatnya mengenal berbagai jenis manusia.

Dia pun mengkritik Tahanan Imigrasi AS, yang selama ini identik sebagai tempat penahanan para imigran gelap, yang pada dasarnya hanya berusaha masuk dan mencari kehidupan lebih baik. Dia memahami betapa banyak orang yang tidak mendapatkan bantuan hukum.

"Saya belum pernah mendengar kisah sukses orang yang ditahan dan mendapatkan pengacara imigrasi yang baik di penjara. Sistem bersifat predator: Anda disiapkan untuk bersalah," kata Anna.

Dia pun mempertanyakan sistem koreksi dalam mengatasi criminal justice system di AS terhadap pelaku kejahatan finansial.

"Ada program untuk mereka yang terkena kasus kecanduan narkoba, dan pelaku kejahatan seksual, dan pelaku kekerasan terhadap tahanan lain. Tapi tidak ada sama sekali program untuk kejahatan finansial," ujar dia.

Lalu apa yang akan dilakukan Anna dengan uang yang didapat dari Netflix?

"Saya sudah membayar 198.000 dollar AS sebagai ganti rugi, yang sudah dibayar tunai dan sisanya untuk biaya legal saya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com